BATAM (HK) – Angka kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Batam pada bulan Januari 2022 terhitung mengalami penurunan, yakni hanya sebanyak 85 kasus, angka ini menurun dibandingkan dengan Januari tahun lalu yang mencapai 87 kasus.
Anwar selaku kepengurusan program-program Demam Berdarah di Dinas Kesehatan Kota Batam menjelaskan, angka tersebut turun sebanyak dua kasus dibandingkan Januari tahun lalu. Namun, untuk perhitungan per-Februari tahun 2022, ada sebanyak 58 kasus.
“Sudah terlihat jauh penurunan melalui perbandingan angka kasus di bulan Januari dengan Februari. Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab angka tersebut meningkat atau menurun,”ujarnya, Jumat (25/2) di kantor.
Curah hujan yang berkurang pada Bulan Februari, lanjut Anwar, menjadi faktor penyebab menurunnya angka kasus DBD di Kota Batam. Walupun demikian, Dinas kesehatan Kota Batam akan terus memberikan penyuluhan terkait DBD kepada masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda sari menjelaskan, sudah ada penanggulangan DBD, seperti gerakan satu rumah satu jemantik.
“Sudah berjalan, dan berharap dari perangkat puskesmas, RT dan RW setempat untuk lebih memberikan sosialisasi lebih dalam kepada warga,” ujarnya.
Hal yang terpenting kata Melda adalah, warga harus mengetahui mengenai 3M untuk pencegahan DBD. Menguras, menutup, dan mengubur. Cara tersebut adalah cara yang paling ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD.
Dalam artian, Melda menjabarkan, Menguras tempat penampungan air, menutupnya, serta mengubur barang bekas. Atau dengan mendaur ulang barang bekas tersebut juga menjadi salah satu solusi pencegahan.
“Dari masyarakatnya sendiri juga perlu kesadaran, jangan biarkan air tergenang, tutup tempat penampungan air, karena gerakan satu rumah satu jemantik itu 100 persen dari warganya sendiri,” tutupnya. (cw03)