BATAM (HK) – International Business Association (IBA) kembali mengundang investor asal China ke Indonesia, Setelah berpartisipasi dalam ASEAN Forum Investment, IBA telah mengirimkan undangan ke investor di berbagai negara dan mendapatkan response yang sangat positif.
Investor yang berkunjung kali ini berasal dari China merupakan perwakilan He Qing Co Ltd, didirikan pada tahun 1990, He Qing merupakan satu-satunya industry otomotif yang memproduksi Mobil Antik Elektrik.
Selain memproduksi, perusahaan He Qing juga mendistribusikan mobil mereka sendiri ke berbagai negara.
Tim dari Perusahaan He Qing akan tinggal selama sepekan di Indonesia untuk mensurvey lapangan, kondisi kerja dan kondisi pasar otomotif di Indonesia. Tim dari IBA akan membawa investor ke Pulau Batam, Bintan serta Jakarta dan Kerawang.
“Harapan IBA agar He Qing bisa mendapatkan gambaran dan perbedaan antar tempat-tempat yang dikunjungi sebelum memutuskan daerah yang akan ditanamkan modalnya,” kata ketua IBA, Shan-Shan, Senin (2/10/2023).
Dikatakan Shan-Shan, perusahaan He Qing berharap bisa mendirikan pabrik perakitan mobil antik di Indonesia untuk menciptakan produk kelas atas dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Dengan bentuk mobil yang klasik dan mesin kendaraan yang modern, sehingga mobil seni klasik elektrik dapat menjadi mobil ramah lingkungan yang hemat energi dan mengurangi karbon kendaraan.
“Setelah kunjungan di Batam dan Bintan yang disambut dengan baik oleh beberapa pengusaha lokal, Tim He Qing melanjutkan kunjungannya ke Kerawang,” ucap Shan-Shan.
Perwakilan He Qing juga megikuti acara Meet and Greet IBA dengan Komunitas pemuda dan pelaku UKM Kabupaten Karawang mengenai program pelatihan upskilled di bidang otomotif sektor kendaraan antik listrik ramah lingkungan dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia dan upaya penyerapan tenaga kerja putra putri daerah.
Acara temu ramah ini memungkinkan IBA dan investor melakukan komunikasi langsung dengan peserta yang didominasi oleh pemuda pemudi yang antusias terhadap program pelatihan yang disampaikan.
“Karawang siap menyediakan sumber daya manusia lulusan minimal Sekolah Menengah Atas sebesar 30 ribu orang untuk kebutuhan industri”, tutur Irma selaku Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang.
Kunjungan di Jakarta ini dilanjutkan dengan perkenalan di kantor BKPM, yang diwakili oleh Bapak Deputi bidang Kerjasama, Riyatno, yang menyatakan industri yang diperkenalkan oleh bakal calon investor tersebut adalah industri langka dan sangat menjanjikan.
Tentunya pemerintah, terutama BKPM akan turut mendukung kelancaran upaya investor dalam proses penanaman modal di Indonesia, karena sejalan dengan program Presiden Jokowi yang menargetkan hilirisasi produksi bahan mentah yang dinilai akan lebih menguntungkan bagi negara.
Kunjungan juga dilakukan tim IBA ke Perusahaan otomotif nasional Motor Anak Bangsa, yang sudah berhasil memproduksi berbagai kendaraan listrik komersial, seperti bus dan truk selama hampir satu decade.
Proses tukar pikiran dan kemungkinan kerjasama juga turut dibahas dalam pertemuan ini, bagaimana kedua Perusahaan mengemban visi misi yang sama, yakni upaya pengendalian pertambahan emosi karbon yang menyebabkan pemanasan global yang telah menjadi isu dunia.
Kehadiran investor juga disambut oleh kepala staff kepresidenan, Jenderal Purn Dr. H. Moeldoko, yang juga sekaligus merupakan ketua Himpunan Komunitas Tani Indonesia (HKTI).
Dia menaruh perhatian besar pada perkembangan industri agrarian di Indonesia juga upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan para petani.
Pembicaraan mayoritas diwarnai oleh kemungkinan penciptaan peralatan kebutuhan agrarian yang dijalankan dengan motor listrik dan penekanan sistem pembiayaan yang tidak memberatkan para petani dan nelayan.
“Sehingga hasil pertanian dapat meningkat yang seiring dengan peningkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan juga mendukung kelestrarian lingkungan,” jelasnya.
Mr.Wu perwakilan dari Pt He Qing mengatakan, selain akan membuka pabrik di Indonesia, He Qing juga akan bekerjasama dengan Pabrik mobil elektrik Indonesia untuk memproduksi merk mereka sendiri.
Seiring dengan berkembangnya jaman, mobil elektrik juga semakin popular dan menjadi pilihan bagi Masyarakat sekarang yang peduli akan industri hijau maka permintaan pasar akan mobil elektrik juga meningkat.
Ini merupakan momen terbaik untuk memperluas pasar di Asia dan memberikan pilihan lebih banyak di industri mobil elektrik.
Mobil antik elektrik juga diharapkan bisa mendapatkan ijin di Indonesia sehingga mobil klasik bisa muncul Kembali di jalan raya.
“Kita mengetahui Kota Batam melalui IBA, Batam merupakan tempat yang sangat strategis dimana dekat dengan Singapore dan juga merupakan Free Tax Zone itu akan sangat berpengaruh untuk kegiatan export dan import dan letaknya yang strategis sangat memudahkan perjalanan kita” jelas Mr.Wu.
Diketahui untuk tahap awal, modal yang ditanamkan bernilai 6juta USD, dan pabrik yang dibangun akan merakit dan memproduksi bagian badan mobil sedangkan teknologi mesinnya akan tetap diproduksi di China.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbanyak dan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat ke 4 di tahun 2022, juga merupakan pilihan para investor dari berbagai negara untuk menanamkan modal dan memperluas pasar Internasional.
Harapan IBA, He Qing bisa mendapatkan
kolaborasi yang cocok dan mendapatkan hasil yang memuaskan selama kunjugan mereka di Indonesia. IBA juga berkomitmen untuk membantu Investor agar sukses dan lancar dalam berinvestasi di Indonesia.
“Dengan adanya penanaman modal asing maka lapangan kerja akan terbuka di daerah tersebut dan ekonomi juga akan meningkat, IBA juga berharap pemerintah mendukung penuh dalam kelancaran investasi bagi para investor asing untuk membangun kepercayaan dan Kerjasama yang erat kedepannya,” ungkap Shan-Shan. (r/dam)