Untuk Penanggulangan Kasus Stunting Pada Remaja Putri.
TANJUNGPINANG (HK) – Sebanyak 11.172 orang pelajar putri, dari SMA dan SMP, se-Kota Tanjungpinang, serentak melakukan aksi minum tablet tambah darah (TTD), Selasa (14/3).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan minum TTD massal tersebut, merupakan salahsatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Gerakan Kolaborasi Penanggulangan Stunting, serta Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas Kota Tanjungpinang, yang dipusatkan di Makodim 0315/Tanjungpinang.
Selain diikuti secara serentak oleh siswi SMA dan SMP se-Tanjungpinang, kegiatan minum TTD itu juga dilaksanakan di posyandu, dan forum anak Kota Tanjungpinang.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, dr. Elfiani Sandri mengatakan, terselenggaranya kegiatan tersebut merupakan suatu hasil kerjasama lintas instansi di Kota Tanjungpinang.
“Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa, masalah stunting adalah tanggungjawab kita bersama, antara pemerintah dan lintas instansi. Dan Kodim 0315/Tanjungpinang mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dan TNI juga memiliki program penanggulangan stunting tersendiri,” ungkap Elfiani Sandri.
Dengan mengusung tema Membangun Generasi Muda Tanjungpinang Berkualitas Menuju Indonesia Maju, Rahma mengatakan, angka stunting di Kota Tanjungpinang turun dari 18,8 persen pada tahun 2022 menjadi 15,7 persen pada tahun 2023.
Kolaborasi penanggulangan stunting dengan melibatkan unsur TNI, Polri, DPRD, dan berbagai institusi pendidikan tersebut, ucap Rahma, ditujukan untuk mendukung target Indonesia zero stunting 2030.
“Kegiatan kolaborasi untuk penanggulangan stunting, tidak hanya berhenti sampai di sini. Kegiatan juga masih akan dilanjutkan dengan edukasi kepada ibu hamil dan edukasi tentang pentingnya minum tablet tambah darah,” jelas Rahma.
Untuk lebih memfokuskan penanggulangan stunting di Tanjungpinang, uar Rahma, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga membentuk 18 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), pada 18 Kelurahan se-Kota Tanjungpinang.
Dengan dukungan pemerintah, ungkapnya, Kampung KB ini ditujukan untuk mengintegrasikan penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga. Dengan maksud agar setiap keluarga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat.
Gerakan Kolaborasi Penanggulangan Stunting Dan Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas Kota Tanjungpinang Tahun 2023, juga diapresiasi oleh Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto.
BBKBN, menurut dia, akan mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas juga ditujukan untuk memicu terciptanya peningkatan kualitas keluarga, dan masyarakat.
“Upaya mengurangi angka stunting dilakukan secara timbal balik. Melalui hubungan vertikal dan horizontal. Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Apa yang dilakukan pemerintah Kota Tanjungpinang hari ini, merupakan aplikasi nyata tujuan bersama penurunan stunting di Indonesia,” ungkap Bonivasius.
Gerakan Kolaborasi Penanggulangan Stunting dan Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas Kota Tanjungpinang Tahun 2023, dihadiri Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Walikota Tanjungpinang, Rahma, maupun Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah, Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Yuniarni Pustoko Weni, Dandim 0315/Tpi, Kolonel Inf Tommy Anderson, Kapolres Tpi, Kombes Pol Heribertus Ompusungu.
Kemudian Kajari Tpi, Joko Yuhono, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri Rohina, sejumlah kepala OPD, Camat-se Tanjungpinang, utusan pelajar dan mahasiswa Poltekes, pasangan calon pengantin, dan perwakilan masyarakat lainnya. (eza)







