JAKARTA (HK) – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan penjajakan kerja sama dengan India guna memperkuat ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan di dalam negeri.
Penjajakan tersebut dilakukan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi melalui pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Ina Haginingtyas Khrisnamurthi di New Delhi, India.
“Pemerintah Indonesia selalu berupaya memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan untuk kepentingan dalam negeri dan trade balance. Tentunya ini memerlukan dukungan dari banyak pihak, termasuk dukungan negara sahabat,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Arief menuturkan, lawatannya ke India dilatarbelakangi oleh Pemerintah India yang masih menerapkan pembatasan perdagangan. Sementara Indonesia membutuhkan pasokan beras dari India untuk memperkuat stok beras di dalam negeri.
Bapanas sendiri mendapat amanat dari Presiden Joko Widodo untuk memastikan ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton.
Sedangkan per 5 Desember, stok CBP yang dikuasai Bulog baru setengahnya atau sebanyak 1,5 juta ton.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan yang ada di Indonesia berasal dari sumber yang terbaik dan tentunya harga yang kompetitif. Ini juga untuk optimalisasi kerja sama dengan berbagai pihak dalam penyediaan pangan dalam negeri,” ucapnya.
Selain meninjau kembali kerja sama terkait penyediaan beras, Arief juga tengah membujuk India untuk memenuhi ketersediaan daging kerbau sebanyak 150 ribu ton untuk kepentingan dalam negeri.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk India Ina Haginingtyas Khrisnamurthi menyampaikan bahwa diperlukan adanya peningkatan investasi di Indonesia untuk mendorong pembangunan yang lebih baik.
Adapun dari New Delhi Kepala NFA akan mengunjungi Lulu Mall dan meat processing di Lucknow. Berikutnya menuju Aurangabad dan Mumbai untuk menyelesaikan beberapa agenda terkait pangan di India.
Sumber: Republika