BATAM (HK) – Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SP LEM SPSI) Provinsi Kepri dan Kota Batam meriahkan peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) dengan menanam 1000 bibit pohon mangrove, Kamis (1/5/2025).
Penanaman mangrove ini dakukan di Pancur Pelabuhan Tanjung Piayu, Sei Beduk, Kota Batam ini. Dihadiri langsung oleh para pejabat dari Provinsi Kepri dan Kota Batam.
Yakni hadir langsung Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Walikota Batam Amsakar Achmad, Kabinda Kepri Brigjen Bonar Panjaitan, Kapolresta Barelang Kombes Pol Zainal Arifin serta sejumlah OPD Batam dan Forkopimda lainnya.
Kegiatan yang dimotori langsung oleh Ketua F-SP LEM SPSI Kepri, Syaiful Badri Sofyan bersama Ketua DPC F-SP LEM SPSI Kota Batam, Marga Surya Sastra ini, mendapat apresiasi dari Kapolda Kepri, Wakil Gubernur Kepri dan Walikota Batam.
“Saya mengapresiasi pola Gerakan F-SP LEM SPSI Kepri, tidak berorientasi pada proses tapi lebih pada hasil. Gerakan boleh efisien, tapi hasilnya harus maksimal,” ungkap Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin dalam sambutannya.
Menurut jenderal bintang dua ini, hasil jauh lebih penting ketimbang proses. “Kalau dengan cara-cara yang elegan bisa mendapatkan hasil lebih maksimal, kenapa harus turun ke jalan,” ujarnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan Wagub Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, bahwa Pemerintah Provinsi Kepri memberikan apresiasi atas penanaman mangrove yang dilakukan oleh F-SP LEM SPSI bersempena dengan May Day, sebab menurutnya keberadaan mangrove bisa menjaga kelestarian alam.
“Mangrove di Kepri sangat dibutuhkan, karena Kepri terdiri dari dua ribu lebih pulau, dan mangrove menjadi penyangganya,” ucap Nyanyang.
Kemudian, apresiasi juga disampaikan oleh Walikota Batam yang juga Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bahwa selama 20 tahun lebih dia mengabdi di Pemko Batam baru kali ini dia menjumpai aksi May Day dengan penanaman mangrove.
“Ini kemasan yang unik dan edukatif yang perlu dicontoh. 20 Tahun di Pemko Batam, baru kali ini May Day dengan menanam mangrove, Pemko Batam sangat mengapresiasi gerakan ini,” ungkap Amsakar.
Sementara itu, ketua F-SP LEM SPSI Kepri yang juga Ketua DPD LEM SPSI Kepri, Syaiful Badri Sofyan mengatakan, LEM SPSI Kepri terus berupaya merubah pola perjuangan sesuai tuntunan zaman tanpa mengesampingkan perjuangan buruh.
“Semua sudah berubah, dan kita di LEM SPSI juga harus berubah. Kita lebih baik membangun komunikasi ketimbang harus ngotot dijalanan dan hasilnya akan lebih baik,” kata aktivis senior buruh ini.
Maka dari itu kata Syaiful, dia bersama jajaran pengurus dan anggotanya memilih menanam mangrove ketimbang turun aksi di jalan. Dan sebagai bentuk keseriusan dalam aksi ini, mereka mempercayakan perawatan mangrove kepada NGO Akar Bumi selama satu tahun kedepan.
“Penanaman seribu mangrove dilakukan secara serentak oleh Kapolda Kepri, Wagub Kepri, Walikota Batam, Kabinda, Kapolresta Barelang dan F-SP LEM SPSI Kepri dan Batam. Kegiatan ini salah satu bentuk solidaritas untuk alam,” ujar Syaiful.
Disebutkannya, pihaknya memahami betul, bahwa di dunia ini yang abadi hanya perubahan. Maka dari itu kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Siapa yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan maka akan tergilas untuk perubahan itu sendiri.
Begitu juga dengan pola-pola perjuangan SPSI harus berubah dari cara-cara konvensional ke cara-cara yang elegan dengan strategi-strategi yang konstruktif untuk mewujudkan kesejahteraan anggota khususnya, buruh dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
“Di Batam, kami sudah buktikan bahwa cara-cara yang kami lakukan lebih efektif. 5 tahun belakangan jumlah anggota naik drastis dan kenaikan upah, dalam hal ini upah sundulan pada umumnya lebih baik meski masih belum sepenuhnya sesuai harapan,” pungkasnya. (dam)