BATAM (HK) — Terkait demo Rempang, Wali Kota Batam Muhammad Rudi kembali bergaduh dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Gaduh keduanya menyusul beredarnya potongan video berisi pernyataan Rudi soal dalang di balik rusuh demo Rempang di Batam, pada September lalu.
Gubernur Ansar disebut-sebut kesal setelah Wali Kota Rudi mengarahkan telunjuk ke dirinya sebagai dalang kerusuhan demo Rempang. Dia menuntut Rudi bertanggung jawab dengan pernyataannya.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Muhammad Rudi, telah menuding Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai aktor intelektual dalam kerusuhan Demo Bela Rempang yang terjadi pada 11 September lalu.
Tuduhan ini muncul setelah Rudi menerima informasi dari keluarga pendemo yang masih ditahan. Dalam sebuah video yang beredar pada Rabu (1/11/2023) lalu, Rudi menjelaskan bahwa keluarga pendemo meminta bantuannya untuk membebaskan anggota keluarga mereka yang ditahan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Rudi saat membuka kegiatan Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam Center, pada Senin (30/10/2023).
“Alhamdulillah yang kena tahan itu sekarang cerita sendiri. Yang ditahan di Polresta itu. Karena yang nyuruh dulu tidak diurus, uangnya belum lunas, dan tidak diurus ditahan di Polresta,” kata Rudi dalam video tersebut.
Rudi mengklaim bahwa dia akan segera mengungkapkan identitas aktor intelektual dalam kerusuhan demo Rempang yang terjadi pada 11 September 2023. Dia berharap bahwa pengungkapan ini akan memberikan klarifikasi kepada masyarakat tentang siapa yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut.
Rudi menerangkan dalam sambutannya itu, jika dirinya tidak membantu membebaskan pendemo yang ditahan Polisi. Dia sudah menyelesaikan relokasi warga Rempang. Ia juga menyebut tak bisa membangkang atas perintah Presiden dan Menko Perekonomian
“Kalau saya tak mau bantu mereka, perintah ini sudah saya laksanakan langsung. Perintahnya harus selesai. Pernah ibu bapak melihat saya menyelesaikan ini dengan menggusur mereka (warga Rempang-red), tapi saya tidak boleh membangkang Presiden dan pak Menko,” ujarnya.
Kadis Kominfo Batam, Rudi Panjaitan, mengungkapkan kekecewaannya terkait video pernyataan Wali Kota Batam yang beredar. Ia menjelaskan bahwa sebelum pernyataan tersebut disampaikan, para peserta yang hadir telah diminta untuk tidak merekamnya.
“Jadi sebelum pak Wali Kota menyampaikan cerita terkait masalah Rempang, sudah disampaikan tidak usah direkam (alias off the record), dan beliau menceritakan yang dikisahkan keluarga (istri) dari pendemo yang sedang bermasalah hukum saat ini,” kata Rudi Rabu (1/11/2023).
Menurut Rudi Panjaitan, permintaan untuk tidak merekam pernyataan tersebut ditujukan untuk menjaga perasaan keluarga pendemo yang ditahan oleh polisi. Tujuannya adalah agar peserta yang hadir dapat mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
Pada kegiatan Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam, yang dibuka oleh Walikota, tujuannya adalah untuk memberikan wawasan tentang kewirausahaan digital kepada industri kecil dan menengah di Kota Batam.
“Jadi sebenarnya pesan yang ingin disampaikan pak Walikota peningkatan kapasitas IKM dan UMKM Kota Batam,” ujarnya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, merasa kesal atas tudingan yang dilontarkan oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, yang mengarahkan jari kepada dirinya sebagai dalang kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi masyarakat di Pulau Rempang pada tanggal 11 September 2023.
Ansar Ahmad menuntut agar Muhammad Rudi bertanggung jawab atas pernyataannya yang dianggap meresahkan.
“Kalau informasi yang tidak pasti dan tidak jelas, sebaiknya tidak disampaikan. Beliau harus bertanggung jawab,” tegas Ansar kepada para wartawan, Rabu (1/11./2023).
Menurut Ansar, informasi mengenai tuduhan ini sudah berkali-kali disampaikan oleh Wali Kota Batam kepada dirinya. Namun, Muhammad Rudi selalu menghindari memberikan rincian lebih lanjut ketika ditanya lebih lanjut.
“Saya kira Wali Kota Batam sudah beberapa kali berbicara kepada saya. Namun, ketika saya bertanya siapa yang dimaksud, beliau tidak berani memberikan nama,” ungkapnya.
Ansar sendiri merasa prihatin dengan pernyataan yang disampaikan oleh Muhammad Rudi, terutama di saat situasi di Pulau Rempang, Batam, telah berangsur-angsur membaik.
“Tidak perlu menciptakan opini dan kerumitan yang dapat menimbulkan kekacauan. Sebagai pemimpin, kita seharusnya bersikap bijak dan menyelesaikan masalah ini. Investasi sangat penting bagi kita,” tambahnya dengan tegas.
Selain itu, Ansar Ahmad juga memberikan saran kepada Muhammad Rudi, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), untuk fokus pada penyelesaian permasalahan yang terjadi di Pulau Rempang. Gubernur Kepri menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) siap memberikan bantuan jika dibutuhkan.
Sebelumnya, beredar video Muhammad Rudi, telah menuding Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai aktor intelektual dalam kerusuhan Demo Bela Rempang yang terjadi pada 11 September 2023.
Tuduhan ini muncul setelah Rudi menerima informasi dari keluarga pendemo yang masih ditahan. Dalam sebuah video yang beredar pada Rabu, 1 November 2023, Rudi menjelaskan bahwa keluarga pendemo meminta bantuannya untuk membebaskan anggota keluarga mereka yang ditahan.
Gaduh Walikota Batam Muhammad Rudi dan Gubernur Ansar bukan kali pertama. Beberapa waktu lalu, keduanya juga bergaduh soal penanganan jalan provinsi di Batam.
Saat Pilgub 2020, keduanya sukses mengalahkan rival politik mereka. Tapi, setelah pelantikan keduanya pecah kongsi gegara bagi-bagi kursi jabatan, termasuk kursi Sekdaprov Kepri. (tim)