Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

OPINI

Blended Learning dalam Pertemuan Tatap Muka Terbatas

badge-check


					Blended Learning dalam Pertemuan Tatap Muka Terbatas Perbesar

Oleh: Neliarti, Guru Bahasa Inggris SMAN 14 Batam

Blended Learning pada dasarnya merupakan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.

Menurut Semler (2005), “Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses.”

Berdasarkan teori tersebut, jelas bahwa blended learning adalah suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan strategi pembelajaran tradisional di kelas (classroom lesson) yaitu secara tatap muka dengan pembelajaran berbasis online (e-learning) yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga dapat menggabungkan inovasi dan keuntungan teknologi pada pembelajaran online dengan interaksi dan partisipasi dari keuntungan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran menggunakan metode blended learning tidak hanya mengombinasikan pembelajaran tatap muka dan online learning saja tetapi juga dapat berbentuk seperti metode, media, sumber, lingkungan ataupun strategi pembelajaran.

Adapun sejumlah kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran ini sebagai berikut.

Kelebihannya adalah, pertama, meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru (enhance interactivity).

Kedua, memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).

Ketiga, mampu menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).

Terakhir, mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archiveable capabilities).

Sedangkan, kekurangan atau kelemahan dalam pembelajaran blended learning adalah, pertama, media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

Kedua, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi.

Ketiga, blended learning masih sulit digunakan dalam mata pelajaran eksakta.

Terakhir, tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet.

Namun, blanded learning dengan segala kelebihan dan kekurangannya masih memberikan peluang untuk menjadi model pembelajaran yang baik.

Pembelajaran blended learning memberikan kesempatan untuk menciptakan pengalaman belajar dengan memanfaatkan keluwesan waktu dan tempat pembelajaran sehingga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk belajar.

Blended learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke e-learning.

Blended learning melibatkan kelas (atau tatap muka) dan belajar online. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas.

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

MAHASISWA DAN PILKADA: Peran, Tantangan, dan Harapan

22 November 2024 - 11:23 WIB

PARADOKS STANDARISASI PENDIDIKAN PNS: ANTARA IDEALISME DAN REALITAS DAERAH 3T

15 November 2024 - 10:34 WIB

RESEP HIDUP BAHAGIA

15 November 2024 - 10:30 WIB

Maju Bersama Indonesia Raya

29 Oktober 2024 - 12:06 WIB

Bermata Tapi Tak Melihat

29 Oktober 2024 - 11:58 WIB

Trending di BATAM