BINTAN (HK) – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menyambut langsung kedatangan Tim Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) dalam pelaksanaan Asesmen Lapangan (AL) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), pada Jumat–Sabtu, 4–5 Juli 2025.
Adapun asesor yang hadir adalah Prof. Dr. Amilda, M.A. dari UIN Raden Fatah Palembang dan Dr. Muhammad Fadhli, M.Pd. dari UIN Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Ketua STAIN SAR Kepri menegaskan bahwa pelaksanaan asesmen lapangan ini merupakan momentum penting dalam penguatan mutu akademik dan kelembagaan. Menurutnya, asesmen bukan sekadar penilaian administratif, melainkan bagian dari proses reflektif untuk memastikan bahwa setiap program studi memiliki arah pengembangan yang terukur, berbasis data, dan selaras dengan visi institusi.
“Kami memandang asesmen ini sebagai langkah strategis dalam perjalanan kami menuju transformasi kelembagaan. Harapan besar kami, peningkatan akreditasi Prodi PAI dapat turut memperkuat langkah STAIN Kepri dalam proses alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN),” ujar Dr. Faisal.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut memaparkan capaian strategis kelembagaan STAIN SAR Kepri, mulai dari penguatan infrastruktur pendidikan melalui pendanaan SBSN, peningkatan jumlah penerima beasiswa dari berbagai mitra nasional, hingga konsolidasi tata kelola berbasis masterplan dan roadmap institusi hingga tahun 2045. Visi “unggul dalam keislaman dan kemelayuan” menurutnya bukan sekadar slogan, tetapi terimplementasi dalam seluruh elemen pengembangan kampus.
“Kami ingin membuktikan bahwa STAIN Kepri bukan hanya unggul dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan, tetapi juga memiliki distingsi kuat dalam integrasi budaya Melayu sebagai identitas akademik yang kontekstual,” tambahnya.
Ketua STAIN SAR Kepri juga menyampaikan apresiasi kepada para asesor atas semangat kolaboratif yang dibawa dalam proses asesmen. Ia menyambut baik pandangan Prof. Dr. Amilda, M.A. yang menyatakan bahwa asesmen lapangan adalah forum silaturahmi akademik dan bukan investigasi, serta pernyataan Dr. Muhammad Fadhli, M.Pd. bahwa proses ini merupakan bagian dari pembinaan mutu yang membangun, bukan menghakimi.
Dengan semangat tersebut, Dr. Faisal optimis bahwa Prodi PAI akan mampu memperoleh hasil terbaik dan menjadi bagian dari sistem pendidikan Islam yang unggul, inklusif, dan berorientasi masa depan.
“Insya Allah, asesmen ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat fondasi keilmuan dan kelembagaan kita. Kami siap bertransformasi dengan tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kemelayuan, demi mencetak generasi pendidik yang unggul, berkarakter, dan berdampak bagi umat dan bangsa,” pungkasnya. (r/eza)