JAKARTA (HK) – Merger antara Honda dan Nissan akan membawa perubahan besar bagi industri otomotif global.
Kedua perusahaan sepakat untuk bersinergi, mencakup kemitraan dalam kecerdasan buatan dan kendaraan listrik, serta membangun perusahaan induk bersama yang rencananya akan terdaftar di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.
Menurut CEO Honda, Toshihiro Mibe, langkah ini diambil untuk menghadapi ancaman produsen kendaraan listrik asal China yang semakin dominan.
“Bangkitnya produsen mobil China dan pemain baru telah banyak mengubah industri mobil. Kami harus membangun kemampuan untuk melawan mereka pada 2030, jika tidak kami akan tertinggal,” kata Mibe.
Honda dan Nissan akan menyatukan pengetahuan, bakat, dan teknologi yang telah dikembangkan bersama untuk menghadapi tantangan besar yang ada.
“Penciptaan nilai mobilitas baru dengan menggabungkan sumber daya kami sangat penting untuk menghadapi perubahan di industri otomotif.” Jelas Mibe.
Kedua perusahaan ini memiliki kekuatan berbeda, namun berusaha untuk menjadi pemimpin dalam menciptakan kendaraan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Sinergi ini diprediksi akan membawa dampak besar bagi industri otomotif Jepang.
Honda dan Nissan telah menandatangani nota kesepahaman pada 1 Agustus lalu. Dengan bergabungnya Mitsubishi Motors, diperkirakan penjualan global grup Jepang ini akan mencapai lebih dari 8 juta unit per tahun. (cnn)