ANAMABAS (HK) – Harapan warga Anambas yang sempat gembira mendengar rencana pengoperasian KM Lawit untuk rute Tanjung Pinang–Tarempa–Natuna harus pupus.
Kapal yang diharapkan dapat menjadi solusi transportasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini batal berlayar, meninggalkan kekecewaan mendalam bagi mereka yang ingin mudik atau berlibur.
Sebelumnya, KM Lawit dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Kijang pada 18 Desember 2024 dan tiba di Pelabuhan Tarempa sehari kemudian.
Namun, batalnya pelayaran membuat sejumlah penumpang yang telah memesan tiket jauh-jauh hari, termasuk Andi dan keluarganya, merasa kecewa.
“Kami sudah memesan tiket online dari jauh hari supaya tidak kehabisan. Akhirnya batal, padahal kami ingin pulang kampung untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga,” ujar Andi melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/12/2024).
Selama ini, kapal besar seperti KM Bukit Raya menjadi andalan utama transportasi laut menuju Anambas. Namun, menjelang masa liburan, tiket sering kali habis terjual karena tingginya permintaan. Keterbatasan transportasi membuat warga terpaksa bersaing untuk mendapatkan tiket.
KM Lawit semula diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi lonjakan penumpang, terutama bagi warga perantauan seperti Andi yang tinggal di Tanjung Pinang
“Kalau pakai KM Bukit Raya, kami sudah tidak kebagian tiket lagi. Harapannya, KM Lawit bisa membantu, tetapi ternyata gagal berlayar,” ungkap Andi.
Selain kapal besar, transportasi menggunakan feri menjadi alternatif lain bagi warga Anambas. Namun, fasilitas ini juga terbatas dan tidak mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Banyak warga berharap pemerintah memperbaiki dan menambah layanan transportasi laut untuk mempermudah akses, terutama pada musim liburan yang kerap menjadi tantangan bagi perantau yang ingin pulang kampung
Kekecewaan atas batalnya pelayaran KM Lawit kembali mengingatkan pada pentingnya peningkatan sarana dan prasarana transportasi di wilayah kepulauan seperti Anambas. (cw04)