NATUNA (HK) – Kondisi Destinasi Wisata Utama Pulau Senoa milik Provinsi Kepri di Kabupaten Natuna disayangkan warga.
Karena keberadaan tujuan utama wisata Provinsi Kepri itu selain nihil infrastruktur, pulau mungil nan indah itu juga sudah bertahun-tahun gelap.
Mardi, seorang warga Ranai menuturkan, beberapa tahun lalu pulau tersebut pernah dilengkapi dengan fasilitas penerangan berupa lampu listrik bertenega surya (PLTS).
Selain itu, terdapat juga lampu penunjuk arah (mercusuar) yang setiap malamnya hidup memandu armada kapal – kapal saudagar, kapal pemerintah dan kapal nelayan.
“Tapi sekarang sudah betul-betul gelap. Tak ada lampu yang menyala di sana,” tutur Mardi di Ranai, Ahad (18/8/2024).
Dikatakannya, kondisi ini berpotensi menimbulkan kesan tidak baik terhadap destinasi wisata utama wisata itu yang notabene harus kaya dengan pencitraan supaya dapat menimbulkan minat kunjungan.
“Jadi kalau gelap, ngeri juga orang nak datang ke sana,” imbuhnya.
Bahkan menurut Mardi, ketiadaan lampu di Pulau Senoa itu berpotensi membahayakan pelayaran, terutama sekali bagi kapal-kapal nelayan yang hanya mengandalkan visibiltas kasat mata.
“Dan kami nelayan yang tak punya radar ataupun GPS ini takutnya nabrak pulau atau paling tidak kandas di sana karena tiba-tiba kita sudah berada di dekat pulau,” ungkapnya.
Dengan begitu ia berharap kepada Pemerintah Provinsi Kepri agar dapat mengoperasikan kembali fasilitas penerangan yang dulu mereka pernah bina.
Karena menurutnya, sistem penerangan di pulau itu bukan hanya untuk keperluan kepariwisataan, tapi juga keperluan kelautan dan perikanan.
“Oke lah infrastruktur lain semisal pelabuhan itu mungkin susah diperbaiki kembali, paling tidak lampunya saja yang diperbaiki dulu, supaya ada penanda posisi Pulau Senoa. Itu saja sih harapan kami,” ujarnya. (fat)