TANJUNGPINANG (HK) — Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk dan KB) Kota Tanjungpinang menggelar kegiatan bertajuk “Pergerakan Masyarakat Dalam Upaya Promosi Kesehatan Jiwa dan NAPZA bagi Remaja”, di Nite and Day Laguna Hotel Tanjungpinang, Kepri, Rabu (31/7/2024).
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Kesehatan, Dalduk dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam, dan diikuti 30 pelajar dan mahasiswa dari SMP Negeri 4, SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, Stikes, Stisipol, dan Umrah.
Para nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini adalah anggota Ikatan Psikolog Klinis wilayah Kepri, Fatahya, M. Psi., Penyuluh BNN Tanjungpinang, Anung Muthi’atihaq, S.Psi, dan dokter Puskesmas Seijang, dr. Dila Riskita.
Rustam menjelaskan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap tingginya prevalensi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Saat ini, 25 persen dari penduduk mengalami masalah kesehatan jiwa sepanjang hidup mereka.
“Data dari WHO menunjukkan bahwa 24 persen pasien di layanan kesehatan primer mengalami gangguan jiwa, dengan depresi dan kecemasan sebagai gangguan yang paling umum,” ujar Rustam.
Ia menyebutkan, prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia dan gangguan psikotik meningkat dari 0,17 persen pada tahun 2013 menjadi 0,18 persen pada tahun 2018. Di Tanjungpinang, jumlah penderita gangguan jiwa pada tahun 2023 mencapai 408 orang.
“Masalah kesehatan jiwa ini tidak hanya mempengaruhi penduduk usia produktif, tetapi juga remaja,” tambah Rustam.
Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa gangguan mental emosional meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, depresi yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan dapat berdampak pada pola asuh dan perkembangan anak.
“Peningkatan kesehatan jiwa masyarakat, pencegahan masalah kesehatan jiwa, dan intervensi dini harus menjadi prioritas untuk mengurangi gangguan jiwa berat di masa depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rustam menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan jiwa dan NAPZA, mendukung penguatan upaya promotif dan preventif secara terpadu, serta menjadikan remaja sebagai agen perubahan dalam pencegahan masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di kalangan teman-temannya.
“Sebagai generasi penerus, remaja berperan penting dalam mempromosikan kesehatan jiwa dan mencegah penyalahgunaan NAPZA. Melalui pengetahuan dan kesadaran yang didapat, mereka dapat memimpin perubahan positif di lingkungan mereka,” ujar Rustam.
Kegiatan bertema “Remaja Sehat Ceria” ini dilaksanakan selama satu hari dengan metode paparan dan diskusi interaktif, dipandu oleh Moderator Wulan Gutari dari RRI Tanjungpinang.
Acara diakhiri dengan pembacaan dan penandatanganan Komitmen Remaja Sehat Ceria. (eza)