Menu

Mode Gelap
Batam View Beach Resort Peduli dan Berbagi Keceriaan dengan Anak Yatim Pria di Limapuluh Kota Tewas Akibat Selingkuh dengan Mantan Pacar Berdalih Agama, Dosen di Mataram Diduga Lecehkan Mahasiswa Diduga Depresi Berat, Pria di Tarutung Nekat Panjat Pohon Natal 15 Meter Taman Rusa Sekupang dari Aset Pemerintah Jadi Wisata Komersil yang Menarik di Batam Taman Kolam Sekupang, Tempat Ideal untuk Olahraga dan Rekreasi Keluarga

BERITA TERKINI

133 Tahun Budaya Perlombaan Perahu Naga Dilestarikan

badge-check


					Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan hadiah pemenang Perlombaan Perahu Naga di Pelantar 3, Kota Tanjungpinang, Rabu (19/6/2024). Perbesar

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan hadiah pemenang Perlombaan Perahu Naga di Pelantar 3, Kota Tanjungpinang, Rabu (19/6/2024).

TANJUNGPINANG (HK) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, secara resmi menutup acara Perlombaan Perahu Naga Tahun 2024 yang berlangsung selama tiga hari dalam rangka merayakan Sembahyang Keselamatan Laut di Pelantar 3, Kota Tanjungpinang, Rabu (19/6/2024).

Perlombaan ini diselenggarakan untuk mempererat hubungan antara masyarakat pesisir dan melestarikan budaya tradisional Kepri.

Ansar menyampaikan penghargaannya kepada semua peserta dan panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara tersebut.

“Perlombaan perahu naga ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi leluhur kita. Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat semakin mempererat kebersamaan dan memperkuat rasa solidaritas di antara masyarakat Kepulauan Riau,” ujarnya.

Ansar juga menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan laut di Kepri.

Lomba perahu naga.

“Sebagai provinsi yang memiliki banyak wilayah pesisir, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga laut dan lingkungan kita. Acara Sembahyang Keselamatan Laut ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem laut demi keberlangsungan hidup kita bersama,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa perlombaan perahu naga ini merupakan satu-satunya event budaya yang berlangsung selama 133 tahun dan telah melekat pada Kepri, khususnya di Tanjungpinang.

“Oleh karena itu, kedepannya event perahu naga ini tidak hanya dilaksanakan di Pelantar 3 saja, tetapi kedepannya akan terus didukung, dipertahankan dan dikembangkan bersama-sama,” tambah Ansar.

Ia juga menunjukkan pentingnya melestarikan perlombaan perahu naga sebagai warisan budaya yang menghubungkan antar generasi.

“Perlombaan ini adalah event heritage sebagai jembatan antar generasi yang tidak boleh hilang. Semoga perlombaan perahu naga ini bisa menjadi suatu ikon penting untuk pariwisata di Kepulauan Riau, khususnya di Tanjungpinang,” katanya.

Selain itu, Ansar menyebutkan bahwa Provinsi Kepri merupakan rumah bagi beragam suku, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda.

“Perlombaan perahu naga ini merupakan simbol kebersamaan, moderasi agama, serta budaya. Dari pembukaan event ini, saya melihat semua masyarakat tumpah ruah hadir untuk melihat event ini, tanpa melihat suku, budaya dan agama, tetapi bersama-sama hadir untuk mensukseskan event perahu naga ini,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya perlombaan perahu naga ini, Ansar berharap semangat kebersamaan dan cinta budaya akan terus tumbuh di masyarakat Kepulauan Riau.

“Mari kita jaga dan lestarikan tradisi ini untuk generasi yang akan datang,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Fery Lee, mendeskripsikan bahwa perlombaan perahu naga dan sembahyang keselamatan ini merupakan tradisi, ritual, dan budaya Yang telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak tahun 1891.

“Pada saat itu perlombaan perahu naga masih menggunakan perahu yang sangat sederhana. Namun, dengan semangat dan cinta terhadap budaya ini, para panitia segera membangun pintu gerbang perahu naga yang permanen, dan membuat perahu naga menggunakan fiberglass,” ujar Fery.

Fery menekankan persatuan dan kekompakan yang ditunjukkan dalam perlombaan ini tanpa membeda-bedakan suku, ras, dan agama.

“Perlombaan perahu naga ini tidak hanya diikuti oleh suku Tionghoa, tetapi juga suku Melayu, suku Jawa, dan suku Bugis. Untuk itu, perlombaan perahu naga ini harus kita pupuk dan kita lestarikan agar terus memupuk semangat kaum muda Kepri, khususnya Tanjungpinang,” tambahnya.

Pada penutupan acara, Ansar.memberikan penghargaan kepada tim-tim yang berhasil meraih juara dalam perlombaan perahu naga.

Tim Perahu Naga Pelantar Datok meraih juara pertama, disusul oleh Tim Perahu Naga Pelantar 3 pada posisi kedua, Tim Perahu Naga Pelantar 2 meraih juara ketiga, dan Tim Perahu Naga Pelantar Mutiara 2 mendapatkan juara harapan.

Acara ini dihadiri oleh Tim Percepatan Pembangunan Kepri Suyono Saeran, Sarafuddin Aluan, dan Basyaruddin Idris, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Junaidi, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri Juramadi Esram, Kasatpol Provinsi Kepri Hendri Kurniadi, Anggota DPRD Tanjungpinang Asman Alex, dan ribuan lapisan masyarakat yang menyaksikan penutup acara tersebut. (eza)

Baca Lainnya

Warga Binaan Rutan Tanjungpinang Rayakan Natal dengan Khidmat

25 Desember 2024 - 13:52 WIB

27 Napi Lapas Tanjungpinang Terima Remisi Nataru

25 Desember 2024 - 13:37 WIB

Jual Lahan Ibu Angkat Tanpa Izin, Maulana Rifai Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

24 Desember 2024 - 16:58 WIB

Layanan SIM, BPKB, STNK di Samsat Tanjungpinang Tutup Sementara selama Natal

24 Desember 2024 - 15:24 WIB

Jadikan Kawasan Wisata Heritage, BP Batam Gelar FGD Pengembangan Wisata Camp Vietnam

24 Desember 2024 - 15:19 WIB

Trending di BERITA TERKINI