Menu

Mode Gelap
24 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Tanjungpinang Dipindahkan ke Lapas Kelas II A Fotografer Dendang Melayu Berjuang di Tengah Tantangan Cuaca dan Stabilitas Pendapatan Institut Agama Islam Hidayatullah Batam Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru 2025/2026 Dendang Melayu Pesona Budaya Batam yang Memikat Wisatawan Mancanegara Mahasiswa Batam Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan bagi Warga Rempang Tambang Pasir Kuarsa Sumbang Pajak Terbesar untuk Natuna

BERITA TERKINI

Sejumlah PMI Ilegal di Batam Dipaksa Turun di Laut hingga Rogoh Kantong sebesar 3 Ribu Ringgit

badge-check


					Sejumlah PMI ilegal yang dibuang di laut Batam kini telah dievakuasi oleh TNI AL. (Foto: Yude/iNews.id) Perbesar

Sejumlah PMI ilegal yang dibuang di laut Batam kini telah dievakuasi oleh TNI AL. (Foto: Yude/iNews.id)

BATAM (HK) – Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal mengalami pengalama tak mengenakkan. Mereka merupakan PMI yang kembali ke Indonesia melalui jalur tidak resmi di Batam, Kepulauan Riau.

Mereka menghadapi bahaya besar setelah dipaksa turun di tengah laut oleh kapal yang membawa mereka dari Malaysia.

Dilansir dari iNews Batam pada Selasa (21/5/2024), belasan pekerja migran tersebut terpaksa menceburkan diri ke laut di Perairan Tanjung Acang, Ngenang, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Salah satu dari mereka, Rizal, menceritakan pengalaman pahitnya. Ia menyebutkan bahwa ia bersama belasan orang lainnya dijanjikan akan dipulangkan ke kampung halaman mereka di Lombok, Nusa Tenggara Barat, melalui Batam.

Bahkan, Rizal harus membayar sebesar 3 ribu Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 10 juta demi bisa bertemu keluarganya. Namun, sebelum mencapai Batam, mereka justru diturunkan di tengah laut.

“Kami diturunkan di tengah laut dan disuruh berenang ke pulau yang tidak berpenghuni. Padahal saat itu air masih lumayan tinggi, sekitar satu meter,” kata Rizal.

Ia menceritakan bahwa orang yang membawa mereka mengatakan bahwa akan ada seseorang yang menjemput mereka di pulau tersebut. Namun, hingga siang hari, tidak ada satu pun orang yang datang menjemput mereka.

Keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh warga sekitar yang kebetulan melintas menggunakan perahu.

Warga tersebut kemudian menginformasikan situasi ini kepada aparat TNI Angkatan Laut, yang segera mengirim tim untuk mengevakuasi mereka.

“Kami sempat melarikan diri ke tengah hutan di pulau itu karena takut. Tapi akhirnya kami menyerah dan dievakuasi oleh petugas dari Kepolisian dan TNI AL” kata dia.

Di tempat terpisah, Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal IV Batam, Mayor Laut (P) I Wayan Rusdiana, saat dikonfirmasi melalui telepon, menyatakan bahwa sebanyak 16 Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau ilegal telah diselamatkan di pulau tersebut.

Ia menduga bahwa para korban yang merupakan PMI ilegal dibuang ke laut oleh sindikat perdagangan orang.

“Iya benar, sudah diselamatkan semua. Totalnya ada 16 orang,” ujarnya.

Rusdiana menyampaikan bahwa saat ini semua PMI ilegal telah diselamatkan dan telah diamankan di Pos TNI AL yang terletak di Punggur. (dian)

Baca Lainnya

Fotografer Dendang Melayu Berjuang di Tengah Tantangan Cuaca dan Stabilitas Pendapatan

23 Desember 2024 - 15:28 WIB

Mahasiswa Batam Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan bagi Warga Rempang

23 Desember 2024 - 15:13 WIB

Pelabuhan Punggur Dipadati Penumpang di Liburan Nataru

23 Desember 2024 - 14:52 WIB

Kepala BP Batam Resmikan Revitalisasi Gedung VVIP Bandara Hang Nadim

23 Desember 2024 - 14:33 WIB

BP Batam Gelar Lokakarya Pemberdayaan LPM dalam Menyukseskan Program Layanan L2T2 di Batam

23 Desember 2024 - 11:05 WIB

Trending di BATAM