BATAM (HK) – Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal mengalami pengalama tak mengenakkan. Mereka merupakan PMI yang kembali ke Indonesia melalui jalur tidak resmi di Batam, Kepulauan Riau.
Mereka menghadapi bahaya besar setelah dipaksa turun di tengah laut oleh kapal yang membawa mereka dari Malaysia.
Dilansir dari iNews Batam pada Selasa (21/5/2024), belasan pekerja migran tersebut terpaksa menceburkan diri ke laut di Perairan Tanjung Acang, Ngenang, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Salah satu dari mereka, Rizal, menceritakan pengalaman pahitnya. Ia menyebutkan bahwa ia bersama belasan orang lainnya dijanjikan akan dipulangkan ke kampung halaman mereka di Lombok, Nusa Tenggara Barat, melalui Batam.
Bahkan, Rizal harus membayar sebesar 3 ribu Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 10 juta demi bisa bertemu keluarganya. Namun, sebelum mencapai Batam, mereka justru diturunkan di tengah laut.
“Kami diturunkan di tengah laut dan disuruh berenang ke pulau yang tidak berpenghuni. Padahal saat itu air masih lumayan tinggi, sekitar satu meter,” kata Rizal.
Ia menceritakan bahwa orang yang membawa mereka mengatakan bahwa akan ada seseorang yang menjemput mereka di pulau tersebut. Namun, hingga siang hari, tidak ada satu pun orang yang datang menjemput mereka.
Keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh warga sekitar yang kebetulan melintas menggunakan perahu.
Warga tersebut kemudian menginformasikan situasi ini kepada aparat TNI Angkatan Laut, yang segera mengirim tim untuk mengevakuasi mereka.
“Kami sempat melarikan diri ke tengah hutan di pulau itu karena takut. Tapi akhirnya kami menyerah dan dievakuasi oleh petugas dari Kepolisian dan TNI AL” kata dia.
Di tempat terpisah, Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal IV Batam, Mayor Laut (P) I Wayan Rusdiana, saat dikonfirmasi melalui telepon, menyatakan bahwa sebanyak 16 Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau ilegal telah diselamatkan di pulau tersebut.
Ia menduga bahwa para korban yang merupakan PMI ilegal dibuang ke laut oleh sindikat perdagangan orang.
“Iya benar, sudah diselamatkan semua. Totalnya ada 16 orang,” ujarnya.
Rusdiana menyampaikan bahwa saat ini semua PMI ilegal telah diselamatkan dan telah diamankan di Pos TNI AL yang terletak di Punggur. (dian)