BATAM (HK) — Meski satu unit alat berat jenis crane Kato terjungkal di depan proyek revitalisasi Masjid Agung Batam, PT Adhi Karya mengkonfirmasi bahwa pengerjaan proyek tersebut tetap berlangsung.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Staf Pelaksana Proyek Masjid Agung Batam, Didit Ari Setyawan.
Didit menjelaskan bahwa terjungkalnya alat berat tersebut disebabkan oleh hilangnya kendali saat menaikkan besi ke lokasi proyek revitalisasi.
Meskipun terdapat masalah pada alat pengayun (swing), Didit menegaskan bahwa alat tersebut tidak melebihi tonase yang diizinkan, dan tonase masih berada dalam batas aman.
Diketahui, alat berat tersebut memiliki kapasitas angkut hingga 20 ton, sedangkan berat material yang diangkut dalam satu kali pengoperasian hanya dua ton. Didit menyatakan bahwa kejadian terjadi di tengah pengerjaan dan fokus masalah terletak pada swing alat berat.
“Sebelum akhirnya terjungkal, alat ini sudah menaikkan material sebanyak tiga kali atau enam ton. Jadi kalau ada masalah soal tonase, harusnya dari awal tadi. Ini kejadian di tengah pengerjaan. Jadi itu masalah pada swing saja,” ujarnya seperti dilansir oleh Antara News, Rabu (21/2/2024) di Batam.
Meskipun mengalami kendala, proyek pembangunan masih terus berlanjut, dan Didit memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
“Material sebelumnya sudah ada di atas proyek. Jadi pekerja tetap melanjutkan pekerjaan, meskipun ada kendala sekarang di bawah. Tadi kan sudah naik tiga kali angkut. Sekarang lagi dikerjakan pekerja,” ujarnya. (dian)