JAKARTA (HK) – Kementerian Perdagangan menargetkan nilai transaksi Rp 25 triliun pada gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 yang diselenggarakan pada 10-12 Desember 2023. Target ini meningkat dibandingkan capaian Harbolnas 2022 yang tercatat sebesar Rp 22,7 triliun.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim menjelaskan, Harbolnas merupakan program yang menyertakan seluruh pelaku usaha untuk memanfaatkan platform digital untuk berjualan.
Para pelaku usahan menyediakan berbagai bentuk fasilitas ruang promosi barang dan/atau jasa, khususnya produksi dalam negeri serta berbagai bentuk penawaran menarik, seperti promo bebas ongkir dan promo menarik lainnya paling sedikit sebesar 30 persen.
“Pada penyelenggaraan Harbolnas 2023, diharapkan terjadi kenaikan volume dan nilai transaksi, khususnya produk lokal serta adanya efek berganda sehingga selain dapat mendorong peningkatan penjualan produk dalam negeri, namun juga mendorong peningkatan sektor transportasi dan logistik, dan sektor terkait lainnya. Nilai transaksi Harbolnas 2023 ditargetkan mencapai Rp 25 triliun atau meningkat dibandingkan Harbolnas 2022 yang tercatat sebesar Rp 22,7 triliun,” urai Isy dalam siaran persnya, Minggu (10/12/2023).
Harbolnas 2023 akan diikuti oleh 297 peserta, dengan kriteria Makanan dan Minuman (Food and Beverages) sebanyak 112 peserta; Fesyen, Kerajinan, Kecantikan (Fashion, Craft, Beauty) sebanyak 115 peserta; Furnitur, Rumah dan Peralatan Rumah Tangga (Furniture, Home and Appliance)sebanyak 15 peserta dan Ibu, Anak, dan Bayi (Mom, Kids and Baby) sebanyak 7 peserta.
Kemudian Produk Kebutuhan Sehari hari (Groceries) sebanyak 12 peserta; Lokapasar (Marketplace) sebanyak 13 peserta; Elektronik sebanyak 19 peserta; Travel sebanyak 1 peserta; serta Jasa dan Lainnya (Services and Others)sebanyak 3 peserta. Menurut Isy, Harbolnas adalah salah satu momentum yang tepat untuk mengajak seluruh masyarakat semakin Bangga Buatan Indonesia.
“Kebanggaan tersebut perlu diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu membeli dan menggunakan produk-produk buatan dalam negeri,” jelas Isy.
Harbolnas 2023 juga menjadi kesempatan emas bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasarnya.
Untuk itu, sebelum menuju Harbolnas, Pemerintah bersama dengan asosiasi e-commerce idEA memberikan pelatihan dan kurasi kepada UMKM untuk mempersiapkan diri dalam mengembangkan inovasi, menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar, serta memberikan layanan pelanggan yang baik untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Isy juga menyebut, pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem niaga elektronik yang adil, sehat, dan bermanfaat.
Ekosistem ini diciptakan dengan memperhatikan perkembangan teknologi yang dinamis, salah satunya melalui penataan platform digital.
Penataan platform niaga elektronik ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Permendag ini bertujuan melindungi hak konstitusional UMKM dan konsumen dalam negeri; menciptakan ekosistem niaga elektronik yang adil, sehat, dan bermanfaat; mendukung pemberdayaan UMKM dan pelaku usaha niaga elektronik dalam negeri; serta meningkatkan perlindungan konsumen.
“Permendag Nomor 31 Tahun 2023 terbit dalam rangka melindungi UKM lokal dan menjaga persaingan dagang menjadi sehat,” kata Isy.
Sumber: Republika