LINGGA (HK) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, Yang didampingi oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Dewi Kumalasari, serta Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Kepri Nazaruddin dan Syarifah Normawati, serta Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Kepri Syaid Nursyahdu, meninjau proyek pembangunan rumah Suku Laut di Desa Tajur Biru, Kecamatan Temiang Pesisir, Kabupaten Lingga, Senin (20/11/2023).
Cuaca cerah mengiringi keberangkatan Ansar dan rombongan dari Pelantar I, Kota Tanjungpinang dengan menggunakan Kapal Kepri 1 milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. Perjalanan menempuh waktu sekitar 1 jam 30 menit dari Kota Tanjungpinang hingga ke Desa Tajur Biru.
Sampai di Desa Tajur Biru, Ansar dan rombongan disambut oleh masyarakat setempat yang merupakan Suku Laut.
Di sini (Desa Tajur Biru), Ansar langsung berkeliling meninjau sedikitnya terdapat 13 unit rumah Suku Laut yang sedang dalam proses pengerjaan dan digesa selesai pada akhir Desember 2023 ini.
“Hari ini, kita meninjau rumah-rumah Suku Laut di sini, yang pembangunannyaa sudah mencapai 70 persen. Kita minta Dinas Perkim agar menggesa ini cepat selesai di Desember ini, agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat di sini,” kata Ansar.
Total rumah suku laut Total rumah suku laut di Lingga yang dibangun Pemprov Kepri bersama pemerintah pusat pada tahun ini, sekitar 200 rumah dengan anggaran Rp7 miliar atau masing-masing unit dianggarkan Rp35 juta.
Ia mengapresiasi posisi rumah warga suku laut yang dibangun ini karena sudah bagus dengan menghadap langsung ke laut. Setelah pembangunannya selesai, pihaknya akan mengurus masalah listrik dan kebutuhan lainnya.
“Kita harus menyadarinya bahwa daerah ini adalah kepulauan dan laut adalah berandanya. Maka dari ini suku-suku laut ini harus kita bina dan perhatikan juga kegiatan-kegiatan teknisnya nanti, seperti aktivitas menangkap ikan dan lainnya,” ujar Ansar.
Secara bertahap, Pemprov Kepri memperhatikan semua daerah yang dinilai masih terisolasi, baik terkait dengan akses jalan, listrik, jaringan internet, maupun permukiman warga.
“Kita harus kompak dan sama-sama membangun Kepri. Cita-cita kita adalah untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat secara merata,” katanya.
Kepala Dinas Perkim Provinsi Kepri Said Nur Syahdu mengatakan proyek rumah warga suku laut di Lingga tahun ini dikerjakan dengan sistem swakelola oleh kelompok masyarakat desa setempat.
“Sebenarnya rumah suku laut ini sudah dibangun sekitar 10 tahun lalu di era Gubernur Muhammad Sani, tapi sudah banyak yang rusak sehingga harus direhab lagi, dengan ukuran rumah 5×6 meter menggunakan pondasi beton agar kuat dan tahan lama,” katanya.
Dia menjelaskan pembangunan rumah itu menjadi prioritas pemerintah karena kondisi mereka memprihatinkan dibandingkan dengan suku laut di kabupaten/kota lainnya di Kepri.
Kehidupan warga suku laut di daerah berjuluk “Bunda Tanah Melayu” (Kabupaten Lingga) itu, sering berpindah-pindah dari laut (sampan) ke darat atau sebaliknya, karena belum mempunyai tempat tinggal yang memadai.
“Tahun depan rencananya akan kita anggarkan lagi, karena total warga suku laut di Lingga mencapai 800 kepala keluarga,” kata dia.
Ia menjelaskan pembangunan itu wujud komitmen pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan seluruh lapisan warga, termasuk suku laut yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
“Kita beraharap pembangunan rumah suku laut tahun bisa selesai tepat waktu sesuai dengan progress pekerjaan sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat tinggal yang permanen dan nyaman,” imbuhnya.(r/eza)