KARIMUN (HK) — Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepri melalui Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa Pelatihan Kader Kesehatan Masyarakat sebagai Upaya Sosialisasi RW Sehat dan Peran Posyandu.
Pelatihan berlansung di gedung pertemuan Persatuan Kampar Kelurahan Baran Timur diikuti sekitar 60 orang yang terdiri dari perangkat RT RW, kader posyandu, kader remaja dan tokoh masyarakat serta pemuda, selama dua hari yakni Rabu (13/9/2023) dan Kamis (14/9/2023).
Lurah Baran Timur, Mirza Uktama, menyampaikan, tujuan kegiatan ini adalah untuk peningkatan pengetahuan kader kesehatan dalam memahami Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga sebagai awal terbentuknya RW sehat dan peran penting Posyandu.
“Pelatihan ini adalah upaya kita dari pemerintah daerah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat kami tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui pelatihan kader kesehatan,” ujar Mirza Uktama.
Ia menyampaikan, pelaksanaan PHBS sebagai awal terbentuknya RW sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan.
“Harapan kita tentunya prilaku hidup bersih dan sehat warga Karimun khususnya warga Kelurahan Sungai Raya ini bisa semakin meningkat dan angka jumlah rumah tangga di Sungai Raya yang melaksanakan PHBS jumlahnya tentu juga meningkat. Hadir sebagai narasumber dari kegiatan ini adalah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun,” ujar Mirza.
Mirza menyampaikan, narasumber juga menyampaikan, peran penting Posyandi dimana semua kader Posyandu maupun KPM harus aktif dalam melakukan kegiatan Posyandu serta mampu memahami tugas dan fungsinya sebagai kader di kegiatan Posyandu.
Untuk Kader pembangunan Manusia selain menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, dia juga harus membantu kader posyandu dalam penimbangan bayi/balita, mengukur tinggi badan, lingkar lengan, lingkar kepala agar data-data yang diperoleh lebih maksimal,” ujar Mirza.
Disampaikan bahwa setiap Posyandu harus memiliki peralatan yang lengkap dan berstandar seperti timbangan digital serta adanya alat mengukur tekanan darah. Dengan lengkapnya peralatan disetiap Posyandu tentu akan lebih menarik ibu-ibu untuk rajin datang ke Posyandu.
Mirza juga mengatakan biaya pelaksanaan kegiatan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karimun tahun 2023.
“Bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tambahan sebesar Rp 200 juta. Kita juga nantinya menggelar beberapa kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat lainnya,” ungkap Mirza. (hhp)
