JAKARTA (HK) – Ganti knalpot sepeda motor menggunakan model racing yang bising adalah salah satu modifikasi umum dilakukan pemilik yang mau personalisasi.
Bila dilakukan dengan benar performa motor bisa jadi meningkat, tapi ada konsekuensi yang mesti dipertimbangkan karena kemungkinan tak lebih baik daripada tetap knalpot standar pabrikan.
Ada banyak keuntungan bila motor modifikasi tetap mempertahankan knalpot standar. Berikut penjelasannya:
1. Tak ditilang polisi
Knalpot racing pada umumnya mengeluarkan bunyi keras dan mengganggu orang lain dan kepolisian bisa melakukan diskresi untuk melakukan penilangan.
Dasarnya adalah UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 285 terkait knalpot sebagai salah satu syarat kendaraan laik jalan.
Knalpot standar tak memberi Anda masalah tilang karena sudah sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
2. Emisi sesuai standar
Kelebihan lain tetap menggunakan knalpot standar adalah desainnya sudah disesuaikan konstruksi mesin melalui serangkaian riset dan uji coba produsen.
Knalpot standar mengeluarkan emisi gas buang yang sesuai aturan pemerintah.
Mengganti knalpot racing bisa membuat emisi gas buang menjadi lebih kotor dari seharusnya.
Hal ini bisa bermasalah lantaran saat ini pemerintah sudah mulai menerapkan regulasi uji emisi dan ada berbagai sanksi jika tidak lulus seperti ditilang ETLE, tak bisa memperpanjang STNK hingga bayar biaya parkir maksimal di Jakarta.
3. Tak bikin garansi gugur
Konsekuensi yang mesti dipikirkan pemilik jika mau memakai knalpot racing adalah dapat menggugurkan garansi. Jadi jika ada masalah Anda tak bisa mengklaim perbaikan secara gratis.
4. Saluran buang air
Menurut dealer Honda, Astra Motor, knalpot standar punya lubang kecil di bawah knalpot yang fungsinya membuang air menggenang yang menyusup ke dalam. Knalpot racing bisa jadi tak punya fitur ini.
Sumber: CNN Indonesia