Menu

Mode Gelap
Penduduk Miskin di Kepri 124.96 Jiwa Ansar Temui Mendag RI, Bahas Pengembangan KEK KPBPB di Kepri Kejari Tanjungpinang Eksekusi Uang Korupsi Rp.663.950.000,- dari Tiga Terpidana Berbeda SMPN 65 Batam Berkembang Signifikan, Punya Beragam Ekstrakurikuler 135 Mahasiswa IAI Hidayatullah Batam PKL di Berbagai Lembaga SDIT AS-Salam Makin Maju, Program Unggulan Tahfidz

BERITA TERKINI

Pulau Mepar Miliki Pesona Destinasi Wisata dan Sejarah

badge-check


					Pulau Mepar Miliki Pesona Destinasi Wisata dan Sejarah Perbesar

LINGGA (HK) — Pesona Desa Mepar, Kecamatan Lingga sudah tidak perlu diragukan lagi, Pulau yang merupakan pintu masuk Kabupaten Lingga yang kaya sejarah dan adat budaya. Kearifan lokal yang masih terjaga di tengah hiruk-pikuknya modernisasi saat ini.

Pulau kecil ini menyimpan sejuta cerita sejarah tantang kesultanan Lingga. Cagar budaya, meriam – meriam yang masih berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan di masa kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang, menjadi saksi bisu betapa hebatnya Pulau Mepar ini.

Berdasarkan catatan sejarah, Lingga merupakan pusat tamaddun yang cukup lama. Sekitar 113 tahun kecamatan ini menjadi pusat pemerintahan para Sultan Melayu di Daik.

Sejak 1787 sampai 1900-an, umur yang panjang dan tua menjadi sebuah pusat pemerintahan. Barulah pada tahun 1900, menjelang penghapusan kesultanan oleh Belanda, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pulau Penyengat.

Daya tarik Pulau Mepar tak lepas dari catatan sejarah dengan adanya makam Temenggung Jamaluddin, Datok Kaya Motel, benteng-benteng pertahanan, serta cerita meriam sumbing. Lebih jauh, Daik juga dikenal sebagai negeri para Sultan atau Yang Dipertuan Besar.

Ada empat Yang Dipertuan Besar dan seorang Yang Dipertuan Muda yang bersemayam di tanah Daik. Mereka adalah Sultan Mahmud Riayat Syah III (Marhum Masjid), Sultan Abdul Rahman Syah (Marhum Bukit Cengkeh), Sultan Muhammad Syah II (Marhum Kedaton) serta Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II serta Muhammad Yusuf Al Ahmadi, Dipertuan Muda Riau X.

“Kita mesti gencar mempromosikan semaksimal mungkin untuk wisata sejarah dan religinya disini,” kata salah satu guide Pulau Mepar.

Berkaitan dengan kearifan lokal, wisata religi yang masih dilestarikan di Mepar seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Berzanji yang sudah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia.

“Dengan semangat bersama, walaupun baru akan memulai untuk mempromosikan. Walaupun terkesan terlambat namun tidak ada cerita terlambat untuk memulainya,” ujarnya.

Selain itu wisata kuliner di Tanjung Buton dengan view gunung Daik, sudah pasti menjadi pelengkap destinasi di Desa Mepar.

Baca Lainnya

Penduduk Miskin di Kepri 124.96 Jiwa

15 Januari 2025 - 19:18 WIB

Kepala BPS Kepri Margareta Anggorowati, saat release berita statistik di Kantor BPS Kepri, Tanjungpinang, Rabu (15/1).

Ansar Temui Mendag RI, Bahas Pengembangan KEK KPBPB di Kepri

15 Januari 2025 - 18:37 WIB

Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad SE menemui Menteri Perdagangan RI Dr Budi Santoso MSi di Jakarta, Selasa (14/1)

Kejari Tanjungpinang Eksekusi Uang Korupsi Rp.663.950.000,- dari Tiga Terpidana Berbeda

15 Januari 2025 - 16:08 WIB

Plt Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjungpinang, Atik Rusmiaty Ambarsari, SH.,MH didampingi Kasi Pidsus Kejari Tanjungpinang, Roy Huffington Harahap SH MH dan Kasi Intel, Senopati SH MH saat menunjukkan eksekusi uang korupsi sebesar Rp.663.950.000, pada sejumlah awak media saat konferensi pers, Rabu (15/01/2025).

SMPN 65 Batam Berkembang Signifikan, Punya Beragam Ekstrakurikuler

14 Januari 2025 - 23:33 WIB

135 Mahasiswa IAI Hidayatullah Batam PKL di Berbagai Lembaga

14 Januari 2025 - 23:27 WIB

Trending di BATAM