TANJUNGPINANG (HK) — Salah seorang Kader PKK kota Tanjungpinang meninggal dunia saat tampil sebagai salah satu peserta tim Joget Dangkong Sempena kegiatan Jambore PKK di lapangan Pamedan Kota Tanjungpinang, Sabtu (9/9/2023)
Video penampilan peserta joget Dangkong korban bersama satu tim PKK Kelurahan Kampung Bugis beredar di media sosial dan beberapa grup Whatsapp, sebelum akhirnya wanita bernama Julainah Binti Mockhtar (49) tersebut jatuh pingsan di panggung, kemudian langsung diberikan pertolongan oleh anggota Satpol PP Tanjungpinang yang berjaga saat itu.
Ironisnya, dalam rekaman video tersebut terdengar teriakan pengunjung yang menanyakan keberadaan tim medis yang tidak berada di lokasi perlombaan, termasuk sarana ambulance yang mengangkut korban ke rumah sakit guna pertolongan. Hal ini, patut diduga kurangnya kesiapan dari pihak panitia pelaksana kegiatan.
“Tim medis mana, tim medis mana?,” teriakan pengunjung dalam rekaman video tersebut.
Korban akhirnya langsung dilarikan oleh pihak panitia ke RSUD Tanjungpinang menggunakan mobil pribadi untuk penanganan lebih lanjut.
Berselang lama kemudian Julainah Binti Mochktar, dikabarkan telah meninggal dunia dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15:15 WIB, di RSUD Tanjungpinang, kemudian korban dibawa ke rumah duka di Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Menyikapi kejadian tersebut, Ketua TP PKK Tanjungpinang Agung Wiradharma hanya mengatakan, bahwa almarhumah merupakan salah kader PKK Kampung Bugis yang ikut tampil dalam perlombaan joget Dangkong sempena Jambore PKK Tanjungpinang.
“Almarhumah saat itu sempat ikut lomba Joget Dangkong. Namun saat almarhumah menari tiba-tiba terjatuh langsung mendapatkan respon dari rekan satu timnya karena kita dari panitia melihat kondisinya melemah langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Agung yang juga suami Wali Kota Rahma ini pada awak media, Minggu (10/9/2023).
Secara jelas, suami Wali Kota ini, belum mengetahui apa penyebab kematian korban dan pihak masih bersifat informasi karena menyangkut seperti ini tim medis yang menanganinya
“Namun dilihat dari gejalanya kemungkinan besar ada pengaruh kelelahan yang dialami korban. Kita tidak tahu apakah ada riwayat sakit atau tidak, yang jelas informasi sementara kelelahan,” imbuhnya.
Masih kata Agung Wiradharma, acara Jambore PKK 2023 kemarin itu sudah di akhir, rangkaian lomba dalam rangka Jambore sebelumnya sudah dilakukan.
“Saat itu yang dilombakan hanya tinggal lomba joget, yel yel dan lomba panduan suara mars PKK. Dan PKK Kelurahan Kampung Bugis tampil pada urutan ke 15 dari 18 peserta ketika almarhumah di bawa acara tetap berlangsung sebelum mendapat berita duka,” ucapnya.
Dikatakan, Jambore PKK Tanjungpinang 2023 bukan pelaksanaan lomba yang dihentikan melainkan acara malam penutupan dan hiburan yang rencananya akan berlangsung pada Sabtu malam minggu di lokasi yang sama.
“Yang kita hentikan itu bukan pertandingannya, tetapi acara penutupan dan hiburan malamnya. Jadi tidak ada acara seremoni ataupun penyerahan hadiah dan hiburan karena sebagai wujud simpati kami kepada kader PKK yang meninggal dunia tentu kita menjaga perasaan keluarga,”imbuhnya
Sementara itu, kepergian Julainah mengejutkan pihak keluarga, dan dikabarkan telah menerima dengan ikhlas terhadap takdir Tuhan.
Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab pasti meninggalnya korban, termasuk tanggungjawab dari pihak pelaksana kegiatan terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. (nel)