BATAM (HK) — Para Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Batam berharap kegiatan seperti Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2023 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini dapat berlanjut.
“Pendapatan saya bertambah. Biasanya, kalau saya berjualan di luar, pendapatan per hari saya sekitar Rp 1 juta, namun dalam kegiatan GMP ini bisa mencapai Rp 4 juta,” ujar Bagus, salah seorang pelaku UMKM yang berjualan di acara GMP 2023, pada Rabu (27/9/2023).
Bagus juga berpendapat bahwa kegiatan semacam ini sebaiknya sering diadakan oleh BI, karena dapat membantu perekonomian para pelaku UMKM.
“Ini sangat menguntungkan para pelaku UMKM. Dalam dua hari berjualan di sini, pendapatan saya jauh berbeda dari yang biasanya ketika berjualan di luar acara seperti ini,” ungkapnya.
Rina, salah seorang pelaku UMKM yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan GMP 2023, juga berbagi pendapat serupa.
“Penjualan saya mengalami peningkatan dibandingkan dengan biasanya, karena beberapa media juga membantu dalam mempromosikan produk saya,” katanya.
Rina berharap agar kegiatan semacam ini terus diadakan, sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi para pelaku UMKM.
“Produk kami bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan pendapatan kami meningkat,” ucapnya.
Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa Bank Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, dan mendukung agenda Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT GT) dengan menyelenggarakan kegiatan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2023.
Kegiatan tersebut diadakan di Harbour Bay Downtown Batam dan berlangsung dari tanggal 26 September hingga 1 Oktober mendatang.
Ini adalah salah satu strategi BI Kepri untuk berkontribusi dalam pengembangan produk-produk unggulan UMKM dari berbagai kabupaten di Kepri. (CW02)