Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

Tolak Relokasi Pulau Rempang, Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi di Kantor Gubernur Kepri

badge-check


					Gabungan para mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat dalam insiden dorong-mendorong ketika mencoba memasuki kantor Gubernur Kepri di Tanjungpinang, terkait relokasi Warga Rempang Batam, Senin (11/9/2023). Perbesar

Gabungan para mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat dalam insiden dorong-mendorong ketika mencoba memasuki kantor Gubernur Kepri di Tanjungpinang, terkait relokasi Warga Rempang Batam, Senin (11/9/2023).

TANJUNGPINANG (HK) — Sejumlah mahasiswa yang tergabung berbagai aliansi di Kepulauan Riau (Kepri) menerobos kawat berduri saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kepri, Senin (11/9/2023).

Aksi itu dilakukan dalam rangka menolak rencana relokasi 16 kampung tua melayu di Pulau Rempang dan Pulau Galang, Kota Batam untuk investasi.

Selama unjuk rasa, terjadi insiden dorong-mendorong antara mahasiswa dengan pihak kepolisian dan Satpol PP sempat terjadi, bahkan sempat memanas.

Aliansi mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa tersebut termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang Bintan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan UMRAH Tanjungpinang.

“Kami mendesak Wali Kota Batam (Muhammad Rudi), yang juga menjadi ex officio BP Batam untuk berpihak kepada masyarakat,” kata Ade, salah satu perwakilan mahasiswa dari HMI

Selain itu, massa para mahasiswa ini juga mendesak Gubernur Kepri, Ansar Ahmad untuk mengambil sikap tegas dalam menghadapi masalah ini demi kepentingan masyarakat.

Tuntutan lainnya para mahasiswa juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Investasi, dan Menteri Koordinator Perekonomian untuk meninjau ulang relokasi Pulau Rempang dan Pulau Galang dan menyetujui permintaan masyarakat.

Mahasiswa juga mengutuk tindakan kriminalisasi dan represi yang dilakukan terhadap masyarakat oleh pihak berwenang, serta mendesak Kapolri dan Panglima TNI untuk menarik mundur pasukan yang ada di Rempang dan Galang.

“Ketika pemerintah zolim kepada masyarakat kami akan terus melawan, ada dan bergerak,” teriak mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Kadis Kesbangpol Pemrov Kepri, Raja Heri menyatakan bahwa Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda Kepri tidak berada di kantor pada saat unjuk rasa ini berlangsung, karena mereka tengah menjalankan tugas di luar.

Namun, ia menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan Pemprov Kepri.

“Aspirasi yang disampaikan akan kami tampung dan sedang dalam proses,” ujarnya singkat. (nel)

Baca Lainnya

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

11 Desember 2024 - 14:28 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Trending di PINANG