BATAM (HK) – Tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Batam, dan secara umum di Kepri, memerlukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitasnya, salah satunya melalui adopsi go digital.
Sebagai elemen vital dalam pembangunan ekonomi Kota Batam, UMKM mendapat dorongan aktif agar dapat berkembang, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian dan meningkatkan peluang pekerjaan.
“Tantangan legalitas dari tahun 2023 yakni 100 UMKM dan memasuki tahun 2024 dinaikkan lagi targetnya menjadi 200 UMKM dan go digital dengan inovasi-inovasi terbaru dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang baru,” ujar Rini Penamping Dinas UMKM Kepri kepada RRI Batam, Sabtu (14/1/2024).
Dalam penjelasannya, disampaikan bahwa selain upaya tersebut, transformasi juga menjadi kebutuhan esensial bagi UMKM agar dapat memasuki pasar global.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman digital kepada pelaku UMKM tradisional yang sebelumnya tidak familiar dengan konsep digitalisasi, melalui proses edukasi yang berkesinambungan.
“Kita rangkul agar bisa lebih berkembang dan memfasilitasi agar mereka mau go digitalisasi dalam berjualan,” ujarnya.
Meskipun perkembangan UMKM di Batam terus meningkat dengan cepat saat ini, tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di kota tersebut masih terfokus pada proses pengiriman barang ke luar Batam.
“Semoga di tahun 2024 ini pemerintah lebih menghapuskan pajak pengiriman barang keluar batam agar UMKM kota Batam makin tumbuh dan berkembang,” tutup Rini. (dian)
1 Komentar
Komentar ditutup.