Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

Terbukti Korupsi, PPK Proyek Jembatan Tanah Merah Bintan Divonis 8 Tahun Penjara

badge-check


					Dua terdakwa Korupsi Proyek Jembatan tanah Merah di Bintan Bayu Wicaksono divonis 8 Tahun penjara dan terdakwa Siswanto divonis 4 tahun penjara di PN Tipikor Tanjungpinang, Kamis (28/3/2024). Foto: Asfanel/HarianHaluanKepri Perbesar

Dua terdakwa Korupsi Proyek Jembatan tanah Merah di Bintan Bayu Wicaksono divonis 8 Tahun penjara dan terdakwa Siswanto divonis 4 tahun penjara di PN Tipikor Tanjungpinang, Kamis (28/3/2024). Foto: Asfanel/HarianHaluanKepri

TANJUNGPINANG (HK) — Terbukti korupsi proyek Jembatan Tanah Merah Bintan, Hakim PN Tanjungpinang memberi bonus tambahan hukum terdakwa Bayu Wicaksono dari 4 tahun tuntutan Jaksa sebelumnya menjadi total 8 tahun penjara dalam dua perkara sekaligus, Kamis (28/3/2024).

Sementara terdakwa Siswanto yang sebelumnya dituntut Jaksa 7 Tahun penjara, diberi bonus pengurangan hukuman 3 tahun dengan vonis hukuman 4 tahun penjara.

Vonis kedua terdakwa dalam tiga berkas korupsi proyek jembatan Tanah Merah Bintan ini, dijatuhkan Majelis Hakim Riska Widiana Majelis Ketua didampingi dua hakim anggota Siti Hajar Siregar dan Syaiful Ari dari hakim Ad Hoc di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang,

Hakim menyatakan, kedua terdakwa (Bayu Wicaksono dan Siswanto-red) terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama hingga merugikan keuangan negara Rp.6 miliar lebih.

Hal itu, sesuai dengan dakwaan primair Jaksa Penuntut Umum melanggar pasal 2 jo Pasal 18 Jo pasal 55 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Atas perbuatanya, menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Bayu Wicaksono dengan pidana penjara selama 4 tahun denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan atas berkas korupsi tahun 2018,” kata Hakim.

Sedangkan untuk berkas kedua, korupsi proyek jembatan Tanah Merah tahun 2019, terdakwa Bayu Wicaksono juga divonis bersalah dan dihukum 4 tahun penjara denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan.

“Terhadap terdakwa Siswanto, menjatuhkan hukuman selama 4 tahun penjara denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan,” ujar hakim.

Selain hukuman pokok, Hakim juga menjatuhkan hukuman tambahan kepada terdakwa Siswanto untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 5,8 miliar. Jika tidak dibayar dalam waktu yang telah ditentukan, diganti dengan hukuman 1 tahun.

Sementara uang Rp250 juta dan Rp50 juta yang disetorkan oleh Agung proyek jembatan tanah merah tahun 2018, serta uang Rp 213 juta untuk proyek tahun 2019, dirampas sebagai Uang Pengganti (UP) untuk negara.

Atas putusan ini, ke dua terdakwa Siswanto dan Bayu Wicaksono, melalui kuasa hukumnya masih menyatakan pikir-pikir. Hal yang sama, juga dikatakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan.

Putusan Bayu Wicaksono ini, bertambah menjadi 8 tahun dari 4 tahun tuntutan Jaksa terhadap dua berkas perkara (Korupsi proyek jembatan tanah merah tahun 2028 dan 2019) sebelumnya.

Sedangkan terdakwa Siswanto selaku Kontraktor pelaksana kegiatan dari CV.Bina Mekar Lestari, hukumannya dikurangi hakim PN dari 7 tahun penjara tuntutan Jaksa.

Sebelumnya, dua terdakwa kasus korupsi proyek Pembangunan Jembatan di Bintan ini, ditetapkan Penyidik kejaksaan tinggi Kepri sebagai tersangka.

Kedua terdakwa, disangka melakukan korupsi secara bersama-sama dalam pembangunan proyek Jembatan Tanah Merah senilai Rp16,9 Miliar tahun 2018 dan tahun 2019.

Hal itu disebabkan, jembatan Tanah Merah di Bintan yang dikerjakan sejak 2018 hingga 2019 roboh dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat umumnya. (nel)

Baca Lainnya

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Penataan Lanjutan Pulau Penyengat jadi Prioritas Utama APBN Kepri 2025

3 Desember 2024 - 09:06 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI