Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

PINANG

Tanjungpinang Krisis BBM Pertalite, Pengendara Terjebak Antrean Panjang

badge-check


					Antrean panjang pengendara kenderaan bermotor di salah satu SPBU Tanjungpinang Perbesar

Antrean panjang pengendara kenderaan bermotor di salah satu SPBU Tanjungpinang

TANJUNGPINANG (HK) – Kota Tanjungpinang kini menghadapi krisis bahan bakar minyak (BBM) yang semakin serius, terutama jenis pertalite. Hal ini tentunya memicu keresahan di tengah masyarakat.

Antrean panjang kendaraan terlihat di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), terutama di SPBU kilometer 10 dan km 9 tempat para pengendara terpaksa menunggu berjam-jam demi mendapatkan pertalite.

Seorang pengendara yang sedang mengantre, namun memilih tidak disebutkan namanya, menyatakan kegelisahannya.

“Sudah lama menunggu, tapi belum juga dapat. Sekarang cari pertalite susah sekali,” keluhnya, menggambarkan kondisi yang semakin memprihatinkan, Minggu (8/9/2024).

Salah seorang pengendara Sutris juga mengeluhkan antrean panjang untuk mengisi BBM jenis pertalite.

“Hampir di semua SPBU mangalami hal yang sama, antrean dimana-mana. Kita berharap kepada pemerintah daerah agar mengambil langkah upaya yang cepat untuk mengatasi hal ini,” imbuhnya.

Tidak hanya pengendara, para pedagang bahan bakar eceran juga merasakan dampaknya.

Usaha mereka terhenti akibat kekosongan stok. “Minyak langka, SPBU kehabisan semua. Usaha kami jadi tersendat,” ungkap seorang pedagang yang terdampak.

Situasi ini memicu munculnya berbagai spekulasi. Beberapa warga menduga bahwa kelangkaan ini mungkin sengaja diciptakan demi memuluskan rencana kenaikan harga bahan bakar.

Dugaan tersebut diperkuat oleh kenyataan bahwa hampir seluruh SPBU di Tanjungpinang mengalami kelangkaan serupa.

Krisis bahan bakar ini diprediksi akan berdampak lebih luas jika tidak segera ditangani.

Aktivitas ekonomi di Tanjungpinang terancam terganggu, sementara masyarakat terus berharap agar permasalahan ini segera diselesaikan demi kelangsungan kehidupan sehari-hari. (tjn/eza)

Baca Lainnya

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Penataan Lanjutan Pulau Penyengat jadi Prioritas Utama APBN Kepri 2025

3 Desember 2024 - 09:06 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI