BINTAN (HK) – Masih dalam rangkaian Hari Jadi Ke 76 Kabupaten Bintan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan mengelar Tabligh Akbar yang menghadirkan langsung pendakwah kondang Al Habib Husein Ja’far Al Hadar, Minggu (24/11) malam.
Pendakwah kondang Al Habib Husein Ja’far Al Hadar bersama tamu undangan.
Lapangan Relief Antam Kijang pun terpantau dipadati masyarakat yang ingin menyaksikan langsung Habib yang terkenal dengan gaya dakwah milenialnya.
Masyarakat saat menghadiri acara Hari Jadi ke-76 Kabupaten Bintan.
Kegiatan Tabligh Akbar sempena peringatan Hari Jadi ini memang menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Bintan setiap tahunnya. Hari Jadi tidak sekedar uforia kegembiraan, akan tetapi perlu diawali dengan rasa syukur lewat mimbar pengajian.
Al Habib Husein Ja’far Al Hadar saat menyampaikan tausiah.
Habib Ja’far sendiri dalam tausyiahnya menyambut baik Pemkab Bintan yang rutin menggelar Tabligh Akbar sebagai salah satu kegiatan memperingati hari kelahiran. Disebutkannya hal ini merupakan sebuah tradisi yang sangat pantas dipertahankan.
Al Habib Husein Ja’far Al Hadar saat menyampaikan tausiah dihadapan masyarakat Bintan.
“Nabi sendiri berpuasa di hari Senin karena itu hari kelahiran beliau. Nah, Bintan memperingati Hari Jadi dengan pengajian, ini baru keren” tutur Habib.
Masyarakat antusias mendengarkan tausiah Al Habib Husein Ja’far Al Hadar.
Tausyiah yang disampaikan juga menguraikan bagaimana kepribadian Nabi Besar Muhammad sholallahu’alaihi wassalam yang selalu bersyukur dengan ketawadu’annya. Mental baja yang dicontohkan Nabi dalam perjuangan juga diharapkan dapat diteladani khususnya oleh masyarakat Bintan dalam menyongsong Bintan yang semakin tersohor.
Susana peringatan Hari Jadi ke-76 Kabupaten Bintan.
“Nabi itu dalam hidupnya menangis hanya tiga kali. Mental Beliau itu mental pejuang, ini yang perlu diambil oleh umat Beliau,” tambahnya.
Al Habib Husein Ja’far Al Hadar saat Tabligh Akbar.
Habib Ja’far juga merujuk bagaimana Nabi bersama para Sahabat membangun Kota Madinah yang sempat dikenal sebagai Kota Wabah, namun berubah menjadi kota yang sangat maju, damai dan rukun.
Masyarakat memadati lapangan Relief Antam Kijang.
Sirah tersebut yang dikatakan Habib dapat dicontoh oleh Kabupaten Bintan jika ingin Bintan semakin maju yang diikuti dengan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. (eza)
