JAKARTA (HK) – Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan serangan balasan Israel di Gaza, telah terjadi peningkatan sentimen anti Singapura dari seluruh wilayah di media sosial. Hal ini disampaikan Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura Shanmugam.
Shanmugam berbicara tentang dampak peristiwa di Timur Tengah terhadap Singapura dan juga terhadap pekerjaan tim dalam negeri. Contoh komentar yang menyerang Singapura termasuk mereka yang melihat Singapura sebagai pro Barat atau pro Israel, Rabu, (29/11/2023)
Yang lain menyebut Singapura sebagai Tanah Melayu seolah sejajar dengan Israel yang berada di tanah Palestina. Shanmugam menegaskan posisi resmi Singapura dalam konflik yang sudah berlangsung lama ini adalah mendukung solusi dua negara.
Sebuah mosi parlemen telah disahkan baru-baru ini, yang mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri, juga mengecam serangannya yang tidak proporsional terhadap Gaza. Selama debat parlemen, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menyoroti peningkatan retorika anti Singapura dan ancaman kekerasan.
“Ada juga seruan di dunia maya bahwa Singapura akan menjadi sasaran serangan roket dan bom,” ujar Shanmugam.
“Kelompok seperti Al Qaeda dan ISIS serta para pendukungnya juga telah menggunakan konflik yang terjadi saat ini untuk memperbarui seruan mereka untuk melakukan serangan. Ancamannya ada dan semakin tinggi,” tegasnya.
Sumber: Cakaplah