Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

EKONOMI

Setelah Anjlok Pekan Lalu, Harga Minyak Dunia Stabil di Awal Pekan

badge-check


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

JAKARTA (HK) – Harga minyak dunia menunjukkan stabilitas dengan kecenderungan menguat pada perdagangan awal Asia, Senin (21/10/2024) pagi.

Penguatan ini terjadi setelah pekan lalu harga minyak anjlok hingga 7 persen akibat kekhawatiran terhadap permintaan di China, sebagai importir minyak terbesar di dunia, dan meredanya isu gangguan pasokan di Timur Tengah.

Sebagai catatan, harga minyak mentah Brent mengalami penurunan lebih dari 7 persen, sedangkan WTI turun sekitar 8 persen, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak 2 September.

Hal ini dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi di China dan penurunan premi risiko di kawasan Timur Tengah.

Pernyataan Presiden AS Joe Biden pada Jumat lalu, yang menyebutkan peluang untuk “berurusan dengan Israel dan Iran dengan cara yang dapat mengakhiri konflik untuk sementara,” menambah ketidakpastian di pasar.

Konflik di Timur Tengah semakin memanas ketika Israel mengumumkan kesiapan untuk menyerang lokasi-lokasi di Beirut yang terkait dengan operasi keuangan Hizbullah.

Sementara itu, China telah memangkas suku bunga acuan pinjaman sebagai bagian dari upaya stimulus untuk menggerakkan kembali ekonomi.

Menurut laporan Reuters, harga minyak mentah Brent naik 8 sen atau 0,11 persen menjadi US$73,14 per barel pada pukul 01.20 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 10 sen atau 0,14 persen menjadi US$69,32 per barel.

Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada kuartal ketiga mencapai laju paling lambat sejak awal 2023, yang meningkatkan kekhawatiran akan permintaan minyak.

Di sisi pasokan, perusahaan energi di AS kembali memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk keempat kalinya dalam lima pekan terakhir, menurut laporan dari Baker Hughes, di mana jumlah rig di AS turun satu menjadi 585.

 

Sumber: CNN Indonesia

Baca Lainnya

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

Hendra Setiawan Bakal “GANTUNG RAKET”usai Indonesia Masters

12 Desember 2024 - 11:09 WIB

Gajah Liar Masuki Wilayah Permukiman Penduduk di Pekanbaru

12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Trending di NASIONAL