Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA TERKINI

Seragam Gratis SD dan SMP di Tanjungpinang Dibatalkan, Ansar Akan Panggil Pj Walikota

badge-check


					Siswa SD dan SMP mengikuti upacara bendera Perbesar

Siswa SD dan SMP mengikuti upacara bendera

TANJUNGPINANG (HK) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah resmi meniadakan, program seragam gratis untuk SD dan SMP tahun ajaran 2024/2025.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, berencana akan memanggil Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Andri Rizal, setelah acara di Ibu Kota Negara (IKN) berakhir.

Pemanggilan ini terkait dengan rencana Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang yang membatalkan program pemberian seragam gratis bagi siswa SD dan SMP di Kota Tanjungpinang.

“Kami ingin mendengar penjelasan langsung dari Pemkot Tanjungpinang melalui Pj Wali Kota-nya. Oleh karena itu, setelah saya kembali dari kegiatan IKN nanti, Pj Walikota Tanjungpinang akan kami panggil,” ungkap Ansar, kemarin.

Ansar menyatakan bahwa program pemberian seragam gratis untuk siswa SD dan SMP di Tanjungpinang tetap harus dilaksanakan sebisa mungkin mengingat pentingnya program tersebut bagi para orang tua murid.

Sementara itu, soal anggaran, Ansar menegaskan bahwa sumber pengadaannya dapat berasal dari kegiatan lain yang tidak masuk dalam skala prioritas dan tidak mendesak.

“Mari kita kesampingkan dulu program dan kegiatan lain yang tidak masuk dalam skala prioritas dan tidak mendesak. Dengan cara itu, program seragam gratis tetap dapat dilaksanakan,” katanya.

Ansar menyebut bahwa hampir semua daerah mengalami defisit anggaran. Namun, di tengah kondisi APBD yang defisit, kebijakan yang bijak harus diambil dan prioritas harus diberikan pada penganggaran kebutuhan masyarakat yang lebih luas.

Ansar menjelaskan lagi bahwa hal-hal yang sifatnya tidak penting harus disisihkan terlebih dahulu. Program pemberian seragam gratis penting, karena dapat membantu masyarakat secara luas. Dia menghimbau Pemkot Tanjungpinang agar berusaha sebisa mungkin untuk merealisasikan program tersebut.

Sesbelumnya Disdik Kota Tanjungpinang menyampaikan kabar buruk mengenai seragam sekolah gratis buat siswa baru jenjang SD dan SMP.

Pasalnya progam seragam sekolah gratis yang setiap tahun dilaksanakan, namun tahun ajaran 2024-2025 ini tidak akan dilaksanakan.

Artinya orang tua siswa baru jenjang SD dan SMP harus menyiapkan biaya untuk membeli seragam sekolah baru.

Kabar pembatalan progam seragam gratis itu langsung disampaikan oleh Kepala Disdik Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari.

Teguh menyampaikan kabar tersebut saat mengumpulkan seluruh Kepala SD dan SMP se-Kota Tanjungpinang di Aula SMPN 4 Tanjungpinang pada Senin (12/8).

Menurutnya, kebijakan tersebut terpaksa diambil lantaran masalah anggaran yang menimpa Pemko Tanjungpinang.

“Karena Pemko Tanjungpinang sedang mengalami defisit anggaran,” katanya.

Mantan Sekda Kota Tanjungpinang ini menyampaikan, program seragam gratis ini sebenarnya sudah mulai jalan pada tahap syarat administrasi lelang pengadaan seragam gratis sekolah.

Tapi program seragam gratis akhirnya harus dibatalkan, karena masalah anggaran.

“Kemarin saya dihubungi Pak Sekda sebagai Ketua TAPD dan meminta agar program ini ditunda dulu, karena memang keterbatasan anggaran,” ungkapnya.

Lebih lanjut Teguh menyampaikan, bahwa sebelumnya dirinya sudah melobi Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tanjungpinang, agar supaya tetap diberikan anggaran, dan menjalankan program ini.

“Saya sudah lobi, kalau pun tak bisa 4 pasang baju, minimal baju merah putih dan putih biru SMP saja yang diadakan. Ternyata anggaran tetap tak cukup,” ungkapnya.

Lebih lanjut Teguh menyampaikan, bahwa sebelumnya dirinya sudah melobi Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tanjungpinang, agar supaya tetap diberikan anggaran, dan menjalankan program ini.

“Saya sudah lobi, kalau pun tak bisa 4 pasang baju, minimal baju merah putih dan putih biru SMP saja yang diadakan. Ternyata anggaran tetap tak cukup,” ungkapnya.

Untuk itu kata Teguh, dirinya sengaja mengumpulkan semua kepala sekolah, agar menyampaikan berita yang tidak begitu bahagia ini kepada para orang tua murid.

“Bapak dan ibu kan yang dekat dan tau semua orang tua siswa, jadi tolong sampaikan permohonan maaf kami atas nama pemko dan dinas pendidikan yang belum bisa merealisasikan seragam gratis ini,” imbuhnya. (btd/eza)

Baca Lainnya

MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024

11 Desember 2024 - 15:53 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

SMPIT Al Kautsar Madani Buka PPDB Tahun Ajaran 2025/2026

3 Desember 2024 - 16:15 WIB

Trending di BATAM