TANJUNGPINANG (HK) — Sepi pembeli, beberapa pedagang ayam potong di Kota Tanjungpinang, kembali memilih berjualan lagi di tempat mereka sebelumnya yakni di Pasar KUD.
“Ada sembilan pedagang ayam potong yang memilih keluar lagi, dan berjualan di tempat lama, yakni di Pasar KUD,” sebut Satria salah seorang pedagang ayam potong di pasar Baru Encik Puan Perak pada Minggu (5/5/2024).
Lanjut Satria, mereka memilih berjualan kembali di tempat yang lama, setelah 12 hari berjualan di Pasar Encik Puan Perak Blok D yang merupakan pasar baru dibangun pemerintah.
“Berjualan di pasar baru kemaren itu sangat sepi pembeli. Satu hari itu kami hanya bisa menjual sekitar 30 kilogram ayam,” sebutnya.
Padahal kata Satria, saat berjualan di lapak yang lama tersebut, rata-rata mereka bisa menjual ayam sekitar 60 kilogram per harinya.
“Ada 50 persen berkurang pendapatan kami. Biasanya kami dapat sekitar Rp 3 juta per hari, namun di gedung baru hanya sekitar Rp 1,5 juta bahkan Rp 1 juta saja per harinya,” ungkapnya.
Menurut Satria, sepinya pengunjung ke gedung baru tersebut, karena pelanggan menilai di pasar Baru Encik Puan Perak itu sedikit jauh dan lantainya licin, sehingga pembeli enggan untuk ke sana.
“Lagi pula masih banyak pedagang ayam atau ikan yang tak mau masuk ke pasar baru, pelanggan kami pun lebih memilih membeli di Pasar KUD atau Pasar Bestari,” terangnya.
Satria juga mengaku, bahwa BUMD Tanjungpinang sebelumnya sudah pernah berjanji, untuk pedagang yang masih berjualan di luar gedung akan ditertibkan semua.
“Tapi sampai kemarin tak ada, makanya kami pindah ke tempat awal lagi,” ujarnya.
Meski demikian, ia dan rekannya mengaku, jika semua pedagang yang terdaftar sudah dipindahkan semua ke gedung baru itu, maka pihaknya akan ikut masuk seperti sebelumnya.
“Jadi sampai hari ini kami tunggu saja penegasan BUMD terhadap penjual lainnya,” tutupnya. (hk/per).