BATAM (HK) – Hingga triwulan III 2024, Kota Batam mencatat realisasi investasi asing (PMA) mencapai Rp13,2 triliun. Capaian ini mencerminkan daya tarik Batam sebagai salah satu pusat investasi utama di Indonesia.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batam, Reza Khadafi, sektor investasi tersebar di industri seperti mesin, elektronik, peralatan listrik, hingga instrumen kedokteran. Selain itu, sektor perumahan, kawasan industri, jasa, perdagangan, dan reparasi juga menunjukkan kontribusi signifikan.
“Capaian ini merupakan kombinasi dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang terus berkembang sepanjang tahun ini,” ujar Reza.
Untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan perizinan, DPMPTSP Batam kini membuka layanan di hari Sabtu. Langkah ini merupakan respons atas keluhan pekerja yang kesulitan mengurus administrasi selama hari kerja. “Pelayanan Sabtu ini diadakan bekerja sama dengan BP Batam, berlangsung setengah hari untuk mendukung kebutuhan masyarakat,” tambah Reza.
Inisiatif tersebut diharapkan dapat mempercepat proses perizinan, meningkatkan kemudahan berusaha, dan mendukung pertumbuhan investasi di Batam.
Reza juga menyoroti peran Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam, yang kini menjadi pusat layanan perizinan terlengkap di Indonesia. Dengan 416 jenis layanan, termasuk 155 izin usaha di bawah kewenangan Pemkot Batam dan 62 izin dari BP Batam, MPP terus menjadi tulang punggung dalam memperkuat iklim investasi di kota ini.
Dibuka sejak 2018, MPP Batam telah mengintegrasikan berbagai sistem aplikasi perizinan untuk memastikan efisiensi layanan, sekaligus menarik lebih banyak investor domestik dan asing. (ant)