Menu

Mode Gelap
Gunakan Konstruksi Bronjong Kokoh, Jalan Longsor di Simpang MKP Rampung Diperbaiki Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang Diserbu Warga Konferkot PWI Batam Sukses, Muhammad Khafi Resmi Jabat Sebagai Ketua Periode 2025-2028 Amsakar Percepat Penanganan Sampah di Batam dengan Satgas Kebersihan dan Satpol PP Semangat TMMD Ke-123 Kodim 0318/Natuna dan Ramadhan TNI-Polri dan Masyarakat Wujudkan Ketahanan Pangan di Desa Selemam Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang Diserbu Warga

BERITA TERKINI

Ramadhan Tiga Kelender

badge-check


					Prof. Silfia Hanani, M.Si
Rektor UIN Bukittinggi Perbesar

Prof. Silfia Hanani, M.Si Rektor UIN Bukittinggi

Oleh : Prof. Silfia Hanani, M.Si
Rektor UIN Bukittinggi

Di meja kerja saja ada 3 kelender atau almanak yang berjejer, masing-masing tahunnya berbeda-beda, ada kelender tanhun 2023, 2024 dan 2025. Sengaja saya pajang karena ingin sekali mengukur perjalanan kerja, mengevaluasi pekerjaan dan sekaligus hitung-hitung umur serta segala-galanya.

Makanya ketika ada yang ingin menyingkirkan, dan bahkan ada yang mengatakan ini kelendernya sudah habis tahunnya, pindahkan lah lagi. Saya senyum simpul saja dan tidak menjawab, karena dia tidak tahu maksud begitu berartinya bagi saya kelender yang sudah berlalu tahunnya itu.

Di samping ingin melihat kembali tangga-tanggal penting yang saya catat sebagai starting suatu pekerjaan yang dilakukan, mungkin saya lupa dan perlu melihat kembali ke kelender tersebut apalgi kalau saya coret pada tanggal itu dengan sebuah kode atau kata, pasti ada sesuatu yang terpenting dilakukan pada tanggal tersebut makanya dicoret dan uret.

Setidaknya dengan ada tiga kelender tersebut, saya mencoba untuk mengamalkan surat Al-Ashr, yang diawali dengan demi waktu. Dari tiga kelender itu pula setelah saya amati saya punya kebanggaan satu bulan dari kelender itu, ada Ramadhan yang berbeda-beda letaknya di bulan kelender tersebut.

Semakin kemari semkain mendekati bulan-bulan angka kecil, apalagi di 2025 ini satu Ramadhan itu versi hisab pemerintah bertepatan tanggal 1 Maret, tentu di 2025 ini dipastikan kita berpuasa melaksanakan ritual ibadah Ramadhan satu bulan penuh pula pada Maret 2025 ini.

Semakin saya amati tiga kelender itu, 2023, 2024 dan 2025 semakin menukik pandangan saya dan semakin bangga saya, karena ada satu bulan Khamariah Ramadhan bertepatan dengan tanggal 1 Maret itu sebagai bulan Syasiah.

Berarti ada pertemuan bulan yang penuh makna, pertemuan bulan matahari dengan bulan, bulan. Gumam saya, bulan saja bisa bertemu dan bersepakat untuk sama-sama tanggal 1, tentu pengamalnya lebih bersatu lagi, seperti bersatunya tanggal 1 Maret dengan 1 Ramadhan.

Itulah anugrah Tuhan yang harus dimaknai, sebuah bulan penghitungannya yang berbeda-beda tetapi bisa bersama jatuh tanggal 1 nya, kemudian pada tahun ini di Indonesia begitu teduh dirasakan mengawali bulan Ramadhan tidak ada kita riak dan sibuk mendiskusikan perbedaan-perbedaan awal Ramadhan itu, apakah kita sudah terbiasa dengan perbedaan selama ini, jadi awal Ramadhan kita maknai saja dalam perbedaan itu dengan kondisi masing-masing tanpa berpolemik ini dan itu. Inilah menariknya di Indonesia tentang Ramadhan 2025 ini.

Penuh hikmad rasanya, Ramadhan berjalan dengan begitu tenang dan riuh rendah dengan ibadah-badah. Siang puasa dijalankan penuh semangat diikuti oleh aktivitas yang berdaya guna manfaat, sehingga puasa betul-betul terasa memiliki makna kesalehan individu yang kemudian juga membangun dan mengedukasi diri pada kesalehan sosial.

Dari tiga kelender yang saya potret dari masing-masing kelender itu, puasa Ramadhan penuh dengan pernak pernik tersendiri, penuh dengan sebuah lokus edukasi yang membawa kita pada pemahaman puasa yang amat mendalam.

Dimana akhirnya kita bisa membawa perpandingan-perbandingan aktivitas puasa yang kita lalu dan jalani dari masing-masing puasa di kelender tersebut, tidak hanya sekedar membandingkan bulan-bulan yang menempel puasa itu di kelender, tetapi memaknai puasa itu dari satu masa kelender tersebut.

Bagi saya puasa, itu amat mendamaikan dan amat menyejukkan jika kita dapat menghayatinya. Tidak saja ibadah-ibadah yang ditawarkan selama ramadhan tetapi edukasinya itu yang membawa kita untuk berfikir, menganalisis dan memaknai sesuatu yang jauh lebih penting. ***

Prof. Silfia Hanani, M.Si
Rektor UIN Bukittinggi

Baca Lainnya

Gunakan Konstruksi Bronjong Kokoh, Jalan Longsor di Simpang MKP Rampung Diperbaiki

15 Maret 2025 - 19:06 WIB

Longsor bahu jalan simpang MKP rampung diperbaiki dengan menggunakan konstruksi Bronjong yang kokoh

Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang Diserbu Warga

15 Maret 2025 - 19:00 WIB

GPM yang digelar DPPP Tanjungpinang bekerja sama dengan Bank Indonesia diserbu warga menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandig di pasar.

Konferkot PWI Batam Sukses, Muhammad Khafi Resmi Jabat Sebagai Ketua Periode 2025-2028

15 Maret 2025 - 18:53 WIB

Foto rangkaian kegiatan Konferkot PWI Batam sukses dilaksanakan di Ballroom Golden Prawan, Batam, Sabtu (15/03/2025)., Muhammad Khafi Anshary atau yang akrab disapa Jonkavi resmi terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam periode 2025-2028.

Amsakar Percepat Penanganan Sampah di Batam dengan Satgas Kebersihan dan Satpol PP

15 Maret 2025 - 17:40 WIB

Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang Diserbu Warga

14 Maret 2025 - 22:48 WIB

GPM yang digelar DPPP Tanjungpinang bekerja sama dengan Bank Indonesia diserbu warga menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandig di pasar.
Trending di BERITA TERKINI