Menu ✖

Mode Gelap

Menu ✖

Mode Gelap

BERITA TERKINI

Ramadhan dan Sekolah Kepemimpinan

badge-check


					Prof. Silfia Hanani, Rektor UIN Bukittinggi Perbesar

Prof. Silfia Hanani, Rektor UIN Bukittinggi

Oleh: Prof. Silfia Hanani, Rektor UIN Bukittinggi

Ramadhan memang tidak hanya sekedar bulan menahan lapar dan haus, puasa dari makan dan minum. Tetapi Ramadhan juga penuh dengan edukasi-edukasi yang sangat menentukan kehidupan kita manusia baik di dunia maupun untuk kepentingan akhirat kelak. Salah satu edukasi terpenting itu dari Ramadhan adalah kepemimpinan.

Ramadhan, mengedukasi manusia untuk dapat membangun dirinya dengan kekuatan-kekuatan yang mengantarkan manusia pada tingkat ketaqwaa, Oleh sebab itu, manusia adalah juru kendali untuk memparipurnakan dirinya sebagai makhluk, memimpin dirinya untuk menjadi insan kamil.

Oleh sebab itu manusia oleh Ramadhan diarahkan dan tertipkan supaya menjadi seorang yang memiliki daya kualitas yang menentukan hidupnya untuk berkesejahteraan.

Ramadhan, membuat manusia menjadi disiplin dalam tata laku dan waktu, misalnya melalui pengaturan waktu yang ketak dalam menjaga aktivitas dan hal-hal yang tidak meninggikan kualitas hidup, kawalan-kawalan ini sebenarnya menjadi bahan berharga dalam membangun kepemimpinan seseorang yang dibangun oleh bulan Ramadhan.

Bukankah kita saat ini sedang mengalami kesedikitan jiwa-jiwa kepemimpinan itu, sehingga bangsa sulit untuk terkelola dengan baik, bahkan diri kita pun tidak tertata dengan visi yang membangun kehebatan dan kabaikan.

Pada tataran kebangasaan misalnya, kita membutuhkan manusia berjiwa pemimpin itu mengelola bangsa ini, apalagi bangsa ini sebagai bangsa yang besar dan luas serta penduduknya yang beragam dan juga jumlahnya cukup banyak.

Di samping itu, puasa juga melatih jiwa kepemimpinan yang empati, simpati dan solidariti, sebagaimana tergambar dari bagaimana proses kita dalam menjalan berpuasa atau menahan minum dan haus, sehingga merasakan kelompok-kelompok yang selama ini yang sudah terbiasa dengan kondisi kelaparan dan kehausan dari ketiadaannya.

Hal ini menuntut kepedulian kita berbagai, memberi dan bersama-sama menanggulanginya.

Empati, simpati dan solidariti ini menjadi bahagian dalam kehidupan manusia sebagai bukti keparipurnaanya sebagai manusia, dimana ia harus membangun kemanusiaan itu menjadi penyelamat untuk kepentingan-kepentingan kehidupan yang lembih layak, hidup tidak termarjinal dan hidup penuh dengan berkesejahteraan.

Jikalah, pemimpin memiliki rasa empati dan simpati ini, tentu ia tidak akan berani untuk melakukan korupsi untuk memperkaya diri dan kelompoknya saja, karena dia tahu betul empati dan simpati itu diperuntukkan kepada manusia yang berhak untuk diempatikan dan disipatikan.

Mungkin juga seorang pemimpin tidak akan tega melihat masyarakat larut dalam ketidakadilan, larut dalam kemiskinan dan seterusnya.

Ramadhan juga mendisiplinkan diri manusia untuk jadi manusia yang paripurna, diri humanis, diri yang punya dedikasi ilahiah dan dedikasi kebangsaan yang tidak tanggung-tanggung.

Hal ini dapat kita cermati dari pada cara-cara kita untuk menghargai dan menjalan ibadah dalam Ramadhan. Mulai daripada subuh kita mencoba menahan diri untuk kegiatan-kegiatan yang membatalkan ibadah puasa.

Kemudian pada menjelang petang kita melakukan banyak tradisi-tradisi pula, dalam kontek tradisi ada ngebuburit mengisi waktu menjelang berbuka puasa, luar biasa pernak pernik budaya yang muncul ketika menunggu itu, mulai proses mencari yang akan dihidangkan untuk berbuka sampai pada pilihan kita untuk merencanakan sholat tarawiah malamnya.

Semua kegiatan itu ternyata, sangat humanis dan sangat menghargai kita semakai manusia. Kehumanisan ini lah yang harus kita pegang teguh dan jadikan sebagai landasan manusia dalam kepemimpinan.

Mustahil, manusia, masyarakat atau bangsa akan menjadi baik, jika pemimpin tidak humanis. Pemimpin yang tidak humanis hanya akan menghasilkan sebuah kediktatoran.

Oleh sebab itu belajarlah selama Ramadhan ini, untuk memaknai setiap gerak geriknya, makan akan kita temukan lautan makna yang luar biasa menuntun kita, salah satunya yang akan diasah dalam Ramadhan adalah kepemimpinan kita, baik terhadap diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara . Selamat berpuasa. ***

Baca Lainnya

Gelar Operasi Pasar Murah, Roby Tinjau Stabilitas Harga dan Stok Bahan Pokok

17 Maret 2025 - 21:10 WIB

Bupati Bintan Roby Kurniawan saat meninjau pedagang pasar Tanjung Uban

Lis Minta Satpol PP Harus Tegas, Humanis dan Berwibawa

17 Maret 2025 - 18:10 WIB

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat memberikan pengarahan kepada jajaran Satpol PP Kota Tanjungpinang di kantor Satpol PP, Senin (17/3).

Kapolresta Tanjungpinang Berikan Penghargaan Berikan Penghargaan ke Kanit Gakkum Sat Polairud, Iptu Syafril Bersama Dua Warga, Terkait Respon Cepat Penyelamatan Percobaan Bunuh Diri Mahasiswi Lompat dari Jembatan Dompak

17 Maret 2025 - 16:36 WIB

Upacara penyerahan penghargaan terhadap penyelamat seorang wanita (Mahasiswi-red) yang berupaya bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Dompak, Kota Tanjungpinang beberapa waktu lalu, di Lapangan Bhayangkara Mapolresta Tanjungpinang, Senin (17/03/2025).

Ribuan Honorer Pemko Tanjungpinang Bakal Terima THR, Lis Sebut Sebagai Bentuk Apresiasi dan Perhatian

17 Maret 2025 - 15:10 WIB

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah didampingi Wakilnya Raja Ariza

Warga Siap Laporkan Swalayan di Tanjungpinang Penjual Beras Oplosan ke Polda Kepri

17 Maret 2025 - 14:01 WIB

Perbandingan beras yang diduga di oplos dan kadaluarsa
Trending di BERITA TERKINI