BOGOR (HK) — Kampung yang unik di Bogor menawarkan pengalaman wisata yang sangat menarik. Khususnya jika Anda berkunjung ke Desa Ciasmara, Anda akan terpesona oleh keindahan air terjun eksotis yang ada di sana.
Desa ini memiliki air terjun yang dikelilingi oleh hamparan persawahan hijau yang luas. Saat Anda berada di sana, Anda akan merasakan atmosfer yang mirip dengan suasana di Bali. Sejauh mata memandang, Anda akan melihat tangga-tangga sawah yang terbentang, menciptakan pemandangan yang serupa dengan yang ada di Bali.
Bogor, yang memiliki julukan Kota Hujan, menyimpan berbagai potensi wisata yang memikat. Mulai dari kuliner khas, kearifan lokal masyarakat, hingga keindahan alamnya yang menawan.
Di antara pesona alam Bogor yang belum banyak diungkap, terdapat satu destinasi yang memikat, yaitu air terjun di Desa Wisata Ciasmara.
Desa Wisata Ciasmara, yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, memiliki potensi wisata yang sangat besar. Sayangnya, potensi ini belum dimaksimalkan dengan baik.
Desa ini terletak di kaki Gunung Halimun, memperoleh berkah dari tanah yang subur, udara yang segar, serta sawah yang berundak, menyerupai pemandangan di Ubud, Bali. Lebih dari 10 air terjun indah dapat ditemukan di desa ini, salah satunya adalah Curug Gleweran.
Instagram @Indoflashlight menyatakan, “Desa Wisata Ciasmara memiliki potensi wisata yang luar biasa. Terletak di lereng Gunung Halimun, desa ini dianugerahi oleh Tuhan dengan tanah yang subur, udara yang segar, dan sawah yang berundak, mirip dengan desa Ubud di Bali. Selain itu, kawasan ini menyajikan lebih dari 10 air terjun cantik, salah satunya adalah Curug Gleweran.”
Perjalanan menuju Curug Gleweran memang tidak mudah dan memerlukan sedikit perjuangan. Dari pusat Kota Bogor, Anda harus mengambil arah menuju IPB Dramaga, kemudian melanjutkan ke arah barat.
Setelah sekitar 20 menit perjalanan, Anda akan sampai di pertigaan Cemplang. Dari sini, arahkan kendaraan Anda menuju Pamijahan. Sekitar 25 menit kemudian, Anda akan melihat plang Desa Wisata Ciasmara yang terletak di sebelah kiri jalan, tepat sebelum Pasar Parabakti.
Setelah sampai di Desa Wisata Ciasmara, kondisi jalan mulai memburuk. Sekitar 20 menit perjalanan lagi, Anda akan tiba di kampung terakhir, yang disebut Kampung Cibeureum.
Dari kampung ini, petualangan sebenarnya baru dimulai. Anda harus berjalan menyusuri jalan setapak, melalui perkebunan warga, menyeberangi sungai, dan melewati area persawahan.
Setelah melewati area persawahan, Anda akan mendaki menuju jalan setapak yang cukup curam. Perjalanan trekking memakan waktu sekitar 30 menit. Tiba di Curug Gleweran, Anda akan disambut oleh pemandangan air terjun yang indah dengan kolam air yang cukup besar.
Air terjun ini memiliki tinggi sekitar enam meter dan kedalaman kolam air mencapai satu hingga dua meter.
Untuk mencapai puncak curug, Anda harus naik tangga kayu yang dibuat dengan cara yang sederhana. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat melangkah.
Selain dapat mengambil foto dengan latar belakang curug, Anda juga dapat berenang di kolam air terjun ini.
Karena tempatnya masih sepi, Anda akan merasa seolah-olah memiliki air terjun tersebut hanya untuk diri sendiri.
Tarif tiket masuk sangat terjangkau, yaitu Rp7.500 per orang, yang memberikan akses untuk mengunjungi semua air terjun yang ada di lokasi tersebut.
Sumber: iNews