JAKARTA (HK) – Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia pada Kamis (10/10/2024) menuai sorotan luas dari media-media di Asia Tenggara, yang melaporkan insiden yang terjadi di Stadion Nasional Bahrain.
Pertandingan ini merupakan bagian dari putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sempat berpeluang menang 2-1, Timnas Indonesia terlihat unggul berkat gol dari Ragnar Oratmangoen pada injury time babak pertama dan Rafael Struick pada menit ke-74.
Kedua gol ini mengubah skor setelah Mohamed Marhoon terlebih dahulu menjebol gawang Maarten Paes.
Namun, kontroversi muncul ketika wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, membuat keputusan yang dinilai merugikan Indonesia.
Keputusan tersebut mencapai puncaknya ketika ia membiarkan pertandingan berlanjut selama sembilan menit perpanjangan waktu, seolah menunggu Bahrain untuk mencetak gol.
Gabriel Tan, seorang analis sepak bola, menekankan betapa Indonesia telah menunjukkan kualitasnya di hadapan tim-tim terbaik di Asia dengan hasil positif melawan Arab Saudi dan Australia.
Ia memuji permainan Garuda yang mampu menahan Bahrain, tim yang peringkatnya jauh di atas Indonesia, dan menyatakan bahwa hasil imbang saja sudah cukup baik.
Namun, kekecewaan dan kemarahan melanda tim Indonesia karena mereka merasa “ditolak” kemenangan perdana mereka. “Indonesia sekali lagi terbukti sangat sulit untuk dikalahkan, bahkan sebagai underdog,” tulisnya.
Sementara itu, media Vietnam mengungkapkan kekisruhan yang terjadi setelah pertandingan berakhir. Mereka melaporkan bagaimana petugas keamanan harus turun tangan untuk melindungi wasit Ahmed Al Kaf dan asisten wasitnya dari kerumunan.
Sorotan juga diarahkan kepada kericuhan antara pemain dan staf kedua tim. Di tengah kontroversi ini, perhatian pun tertuju pada laga berikutnya, di mana Garuda akan menghadapi China. Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memecahkan rekor poin Vietnam (4) di ronde ini.
Sumber:Kompas.com