BATAM (HK) – Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si., menerima audiensi dan silaturahmi dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakapolda Kepri, pejabat utama Polda Kepri, dan sejumlah tokoh LAM Provinsi Kepri pada Selasa (12/9/2023) .
Dalam sambutannya, Kapolda Kepri menyampaikan terima kasih atas kunjungan LAM ke Polda Kepri dan menyatakan fokus peran kepolisian pada sektor keamanan.
Ia juga meminta maaf atas penggunaan gas air mata dalam insiden di Kantor LAM Provinsi Kepri, menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan respons terhadap serangan fisik.
“Untuk pembangunan yang dikelola BP Batam dan diiringi oleh instansi terkait, kami dari kepolisian hanya memfokuskan peran kami pada sektor keamanan. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya mengenai penggunaan gas air mata yang terjadi di Kantor LAM Provinsi Kepri, penting untuk dicatat bahwa anggota kami telah mendapatkan pelatihan yang sangat rinci mengenai prosedur penggunaan gas air mata,” ujarnya.
Kapolda Kepri juga berharap dapat mencapai kesepahaman dengan LAM Provinsi Kepri dalam menyelesaikan masalah di Pulau Rempang Galang melalui pendekatan damai dan musyawarah.
Sekretaris Umum LAM Provinsi Kepri, Dato Wira H. Raja Alhafiz, mengucapkan terima kasih atas sambutan Kapolda Kepri dan menyampaikan tujuan utama kunjungan mereka, yaitu memastikan keamanan dan perlindungan masyarakat serta menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi di Pulau Rempang Galang dengan pendekatan damai. Dalam kesempatan ini, mereka juga mencatat permintaan maaf Kapolda Kepri terkait insiden penembakan gas air mata di gedung LAM Batam.
“Kami percaya bahwa demo bukanlah jalan yang menguntungkan, tetapi justru merugikan kita semua. Oleh karena itu, kami mengajak pihak keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk duduk bersama dalam sebuah musyawarah dan dialog,” ucapnya.
Kabidhumas Polda Kepri, Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., menyoroti perhatian yang timbul atas peristiwa di BP Batam dan mengundang semua pihak, termasuk media, untuk mendengarkan pesan yang akan disampaikan oleh LAM Provinsi Kepri.
Sekretaris Umum LAM Provinsi Kepri menekankan pentingnya menjaga ketertiban dengan menjalankan keyakinan secara damai dan mengajak pihak keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk berdialog guna mencapai kesepahaman yang bermanfaat bagi semua pihak.
Suku Melayu yang identik dengan Islam juga ditekankan dalam pesan tersebut, di mana keberadaan mereka bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban dengan menjalankan keyakinan secara damai demi masa depan yang lebih baik, tanpa insiden yang meresahkan masyarakat, terutama di Kota Batam dan kepulauan sekitarnya. (r)