BATAM (HK) – Ketua Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Dato’ Sri Setia Amanah Nyat Kadir, melantik pengurus LAM Kota Batam Hasil Reshuffle di Gedung LAM Batam, Sabtu (8/1). Pada hari dan lokasi yang sama, juga dilakukan pelantikan pengurus LAM Kecamatan Bulang, Galang dan Sei Beduk.
Ketua Umum LAM Kota Batam, Nyat Kadir, mengatakan bahwa reshuffel tersebut dilakukan untuk mengisi jabatan kosong dan sebagainya. Ia berharap, dengan pengurus baru ini, lebih aktif dan amanah. “Tidak gampang terpilih sebagai pengurus LAM, jalankan amanah dan juga terus berbuat,” ujar Nyat Kadir.
Ia berbangga, belakangan banyak kegiatan-kegiatan kebudayaan hidup kembali, bahkan menjadi agenda tahunan seperti Mandi Safar di Nongsa yang bekerja sama dengan Dinas Budayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam.
“Sekarang Dato’ Ardiwinata (Kepala Disbudpar) juga masuk pengurusan LAM supaya ada kesatuan dalam memajukan kebudayaan Melayu,” ujar Nyat Kadir.
Dikatakannya, kedepan LAM Batam akan konsen dalam pengembangan budaya seni Melayu dan permainan tradisional Melayu.
“Yang sudah langka kita gali, seperti makyong, gazal, permainan tradisional jadi perhatian. Kita tidak sendiri, ada Disbudpar Batam yang sangat penting,” ujarnya.
Untuk diketahui, beberapa nama dalam pengurusan LAM diduduki sejumlah pejabat. Ia berpesan, semua pengurus untuk terus rendah hati dan terus memiliki niat memajukan kebudayaan Melayu di Kota Batam. “Selamat bagi yang sudah dilantik, teruslah mengawal adat dan menjunjung marwah,” pesannya.
Di lokasi sama, Kepala Disbudpar Batam yang juga sebagai Wakil Ketua LAM Batam, Ardiwinata mengatakan, dengan terbentuknya pengurus baru LAM Kota Batam, diharapkan mampu memajukan budaya Melayu.
“Kita sudah punya Perda (Peraturan Daerah) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Semoga koordinasi antara Disbudpar Batam dan LAM Batam terus terjalin demi melestarikan adat istiadat Melayu,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini Disbudpar terus melestarikan adat istiadat Melayu dengan menggelar event kebudayaan. Bahkan, kata dia, Batam kini sudah memiliki Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Ada 10 unsur yang tercantum di dalamnya.
Adapun, 10 unsur itu di antaranya sastra lisan, olahraga tradisional dan pertunjukan tradisional. Dengan pengurusan baru LAM Batam, diharapkan terus bergandengan tangan dengan Disbudpar demi kemajuan budaya Melayu.
“Batam harus berbangga karena sudah ada PPKD. Pokok pikiran ini tidak hanya menyangkut budaya Melayu, bisa juga budaya lainnya yang ada di Batam,” imbuhnya. (mc)