BENGKALIS (HK) — Nyaris, seluruh supir atau pengendara kendaraan roda empat dan roda enam resah akibat ulah oknum pegawai dinas perhubungan (Dishub) CS, di pelabuhan Sei Pakning Bengkalis, Riau.
Pasalnya, pengendara harus mengantri hingga berhari-hari untuk menyeberang ke Pelabuhan Telaga Punggur di Batam, menggunakan Kapal Roro ASDP, dengan alasan kapal penuh.
Tetapi kalau pengendara mau membayar lebih, hingga dua kali lipat terhadap harga tiket kapal. Maka, mobil dan penumpang bisa langsung berangkat ke Batam.
Modusnya bervariasi. Diantaranya adalah dengan menempatkan mobil pribadi atau mobil para calo, di dalam barisan antrian di area keberangkatan.
Kemudian, ketika ada mobil yang datang untuk berangkat atau akan menyeberang ke Batam, mereka (si Oknum Dishub CS), mengatakan bahwa, muatan kapal sudah penuh.
Sehingga, pengendara harus menginap di pelabuhan untuk menunggu jadwal kapal ke Batam. Bahkan mereka menunggunya hingga berhari-hari.
Namun, kalau mau membayar harga tiket kapal dengan harga lebih. Maka, mereka akan menjual antrean (mobil calo). Yakni dengan harga hingga dua kali lipat lebih, dengan alasan menunda keberangkatan.
Sebagaimana diketahui harga tiket untuk mobil pribadi dengan harga Rp1.936.000. Tetapi, kalau pengendara ingin berangkat berangkat cepat, harus mau membayar hingga Rp4,5 juta.
Maka hal inilah yang sangat meresahkan para pengemudi yang akan berangkat ke Batam, saat mereka pulang ke kampung dengan membawa kendaraannya.
Apalagi, ketika lebaran, natalan dan tahun baru, serta liburan sekolah. Maka momen momen ini, akan dimanfaatkan oleh para oknum dan CS nya, untuk mendapatkan keuntungan besar dengan memberatkan pengguna jasa kapal Roro atau ASDP.
Armansyah pengemudi yang berasal dari Kota Medan mengungkapkan, ia terpaksa harus membayar tiket sebesar Rp4,3 juta, untuk menyeberangkan kendaraannya ke Batam.
Sebab, jelasnya, setelah 3 hari menunggu ia dan keluarganya belum juga mendapat jadwal keberangkatan kapal ke Batam.
Sehingga ungkap Armansyah, ia terpaksa harus membayar tiket lebih, supaya dapat pulang ke Batam.
“Saya pun sudah 3 hari menunggu jadwal keberangkatan kapal ke Batam. Tapi yang mau membayar harga tiket lebih, mereka bisa langsung berangkat, meskipun baru tiba di pelabuhan Sei Pakning ini,” ujarnya yang diamini oleh pengendara lainnya.
Parah bang, paparnya, oknum Dishub Sei Pakning ini dan para CS nya, benar benar sadis serta seenaknya menentukan harga tiket kapal, kalau mau berangkat cepat.
“Saya sempat ngotot, lantaran membawa anak kecil dan orang tua. Tetapi, mereka cuek cuek saja dengan alasan kapal telah penuh dan masih banyak kendaraan yang sedang mengantri,” jawabnya. (nov)