Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

KEPRI

Pemprov Kepri Komitmen Turunkan Stunting Lewat Intervensi dan Pendalaman Data

badge-check


					Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) - Sekda Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara Perbesar

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) - Sekda Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara

TANJUNGPINANG (HK) – Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kepulauan Riau (Kepri), berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program intervensi serta pendataan yang valid, dari setiap daerah atau wilayah di Kepri.

Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Provinsi Kepri, Adi Prihantara mengatakan bahwa, melalui pendataan valid yang dilakukan setiap tahun, menjadi acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil langkah untuk mengintervensi stunting.

“Hal ini agar keluarga tidak stunting, dan yang terdampak stunting bisa diintervensi, hingga terbebas dari stunting,” kata Adi Prihantara, yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda), Provinsi Kepri.

Sekdaprov Kepri ini menyampaikan, semua sektor dan lini di Kepri ini, harus memiliki kewajiban yang sama untuk menangani stunting, yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.

Selain itu pihaknya juga menekankan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di seluruh kabupaten/kota tidak hanya sekedar membantu dan memberikan data, tetapi juga fokus pada upaya pencegahan stunting.

Kemudian, kata dia, pentingnya pencegahan stunting dari akar masalahnya, yakni melalui program peningkatan kualitas sanitasi, akses air bersih, serta edukasi gizi bagi para ibu hamil dan keluarga.

“Bahkan tidak hanya satu OPD. Mulai dari sanitasi, air bersih, rumah, kesehatan, hampir semua OPD menangani terkait dengan program ini,” kata Sekdaprov Adi.

Sementara itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kepri, Rohima, menyebutkan, tren jumlah keluarga risiko stunting mengalami penurunan pada semester I Tahun 2024. “Yaitu, kini berjumlah sebanyak 86.449 keluarga, dari sebelumnya pada semester II tahun 2023, sebanyak 108.908 keluarga,” sebut Rohima.

Rohina juga mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan hasil pendataan keluarga, pemutakhiran, verifikasi, dan validasi Keluarga Risiko Stunting (KRS), di seluruh wilayah kabupaten kota se- Kepri.

Ia juga menjelaskan, BKKBN berkomitmen melakukan pemutakhiran KRS selama setahun sebanyak dua kali yaitu melalui verifikasi dan validasi yang memberikan data sasaran KRS.

“Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK24). Data hasil PK penting untuk mengukur indikator yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan dijabarkan ke dalam Rencana Strategis BKKBN,” ucap Rohina. (ant)

Baca Lainnya

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

11 Desember 2024 - 14:28 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Penataan Lanjutan Pulau Penyengat jadi Prioritas Utama APBN Kepri 2025

3 Desember 2024 - 09:06 WIB

APBD Provinsi Kepri 2025 Ditetapkan Senilai Rp3,918 Triliun

2 Desember 2024 - 10:19 WIB

Trending di KEPRI