NATUNA (HK) — Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, fokus atasi permasalahan banjir di Kecamatan Bunguran Timur sebelum populasi di daerah tersebut semakin meningkat.
Dalam rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Bunguran Timur untuk Tahun 2024 di Ranai, Bupati Natuna, Wan Siswandi, menekankan bahwa pencegahan banjir di kawasan tersebut menjadi salah satu fokus utama.
“Batu Hitam, Air Lebai, Air Lakon seringkali mengalami banjir. Permasalahan banjir ini disebabkan oleh tanah resapan yang telah ditimbun,” ungkapnya, Sabtu (20/1/2024).
Untuk mengatasi hal ini, Bupati menyarankan pembangunan rumah di area tersebut menggunakan tiang (rumah panggung) agar air dapat meresap dengan lebih baik. Ia menyadari risiko banjir membuat warga di daerah rawan tersebut tidak merasa tenang, terutama saat musim penghujan.
“Saat ini, ketika musim hujan tiba, mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir merasa tidak tenang. Hal ini juga membuat pemerintah menjadi khawatir,” tambahnya.
Dalam upaya penanggulangan, Pemerintah Kabupaten Natuna berencana melaksanakan normalisasi sungai di Kecamatan Bunguran Timur pada tahun 2025. Rencana ini melibatkan pelebaran parit agar air dapat mengalir dengan lebih lancar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Natuna, Agus Supardi, menjelaskan bahwa penanganan banjir di Kecamatan Bunguran Timur sudah termasuk dalam rencana kerja dinas.
Dinas tersebut berencana melakukan normalisasi sungai, memperbaiki daerah resapan, dan membangun kolam retensi sebagai langkah-langkah konkret untuk mengatasi banjir di wilayah kecamatan tersebut.
“Tahun depan, kami berupaya untuk melaksanakan normalisasi sungai. Selain itu, kami juga perlu melakukan pengadaan tanah untuk pembangunan kolam retensi,” ungkapnya.