BINTAN (HK) – Dinas Perikanan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), menyatakan, pabrik es di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, akan dihapus dari daftar aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan.
Kepala Dinas Perikanan (Kadisper), Bintan, Fachrimsyah mengaungkapkan bahwa, pabrik es yang berada di Berakit tersebut, awalnya merupakan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kepulauan Riau (Kepri). Lalu, diserahkan ke Pemkab Bintan.
Fachrimsyah mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan badan keuangan dan aset daerah (BKAD), untuk melakukan penghapusan aset pabrik es yang terbengkalai itu.
Dia mengatakan, jika pabrik es dioperasikan kembali, akan memerlukan biaya perbaikan yang besar. “Untuk proses penghapusan aset, kita sudah menyurati BKAD Bintan. Karena mereka yang mengetahui, seperti apa prosesnya,” kata Fachrimsyah, Senin (04/11).
“Kalau kita biarkan, nanti tidak ada nilainya lagi. Kalau kita diperbaiki, maka nilainya hampir sama kayak kita buat baru,” sambung Fachrimsyah.
Kadisper Bintan ini menambahkan, peralihan status aset milik Pemprov Kepri ke Pemkab Bintan terjadi pada masa Covid-19. Sehingga adanya aset yang hilang dan rusak.
“Kita sudah laporkan adanya aset kita yang hilang. Bangunannya masih bagus, cuma ada item item yang hilang, karena dicuri,” tambah dia.
Diterangkan Fachrimsyah, untuk nilai aset dari Provinsi Kepri itu, sebesar Rp5 miliar. Itulah nominal aset yang kita terima, pada masa Covid-19,” pungkas Kadisper Bintan.
Pantauan dilokasi, kini pabrik es untuk keperluan nelayan, kondisinya terbengkalai hingga berkarat. Dan parahnya lagi, banyak peralatan di pabrik tersebut diduga hilang karena dicuri.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades), Berakit, M Darussalam mengatakan bahwa, kini pabrik es tersebut selain sudah mengalami kerusakan, banyak juga barang barang yang diduga hilang, karena telah dicuri. Sehingga, pengelolaan aset daerah tidak sesuai sebagaimana yang diperlukan, dan diharapkan masyarakat. Terutama bagi para nelayan.
“Pabrik es awalnya di bangun oleh Pemerintah Provinsi, kemudian diserahkan ke Pemkab Bintan. Kemarin pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), sempat ke lokasi, dan melihat kondisinya sudah rusak, dan ada juga barang barang pabrik yang sudah dicuri,” kata M Darussalam, pekan lalu.
Dia menuturkan, awal awal pabrik es tersebut sempat digunakan dan beroperasi. Es batu yang diproduksi sempat dimanfaatkan nelayan sekitar untuk mengawetkan hasil laut nelayan.
“Namun sejak beberapa tahun belakangan, pabrik es tutup dan tidak berproduksi lagi. Sejauh ini, kita tidak tau apa penyebabnya,” kata Kades Berakait. (ulc)