BINTAN (HK) — Tahapan pencoblosan Pemilu 2024, yang direncanakan tanggal 14 Februari tahun depan, belum dimulai. Namun, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bintan di Ceruk Ijuk sudah didemo massa, Rabu (11/10/2023). Seorang pedemo kena tembak, kerusuhan pun terjadi.
Kerusuhan di Kantor KPU Bintan ini berawal dari ketidakpuasan massa dengan petugas KPU di TPS yang melarang pemilih menyalurkan hak pilihnya untuk mencoblos. Meski pemilih tersebut bukan warga Bintan, yang bersangkutan memaksa untuk bisa memilih di TPS 45 Kecamatan Bintan Timur.
Puluhan massa mendatangi Kantor KPU untuk meminta kejelasan dari Ketua KPU Bintan. Satuan pengendalian massa (Dalmas) diterjunkan untuk meredam aksi para demonstran. Namun, situasi semakin memanas setelah aksi saling dorong demonstran dengan petugas yang berjaga.
Sejumlah massa dari kelompok demonstran kembali memaksa masuk ke Kantor KPU Bintan dan ingin bertemu dengan Ketua KPU Bintan.
Kapolres Bintan yang menerima laporan dari koordinator wilayah langsung menerjunkan satuan Dalmas lanjutan, untuk mencegah massa agar tidak meringsek masuk ke dalam Kantor KPU Bintan.
Massa yang semakin anarkis melakukan pelemparan ke arah petugas, bahkan massa membakar ban di depan kantor KPU Bintan.
Aksi saling dorong pedemo dengan kepolisian terus terjadi, mobil water canon dikerahkan untuk mengurai konsentrasi massa. Namun, para pedemo terus saja bertindak anarkis dengan melakukan perusakan fasilitas umum. Kapolres Bintan menerjunkan satuan Brimob untuk mengurai aksi massa.
Kendaraan taktis yang berisi anggota Brimob lengkap dengan persenjataan laras panjang diterjunkan untuk memukul mundur aksi massa.
Tembakan gas air mata dilepaskan, namun massa kian anarkis. Petugas bermotor yang dilengkapi dengan senjata laras panjang pun dikerahkan untuk mengendalikan aksi massa. Ternyata tembakan itu mengenai salah seorang pedemo hingga terkapar di tengah jalan.
Korban langsung dievakuasi dari lokasi kejadian dengan ambulans Polres Bintan. Pasukan gabungan Polres Bintan dan Brimob berhasil memukul mundur demonstran dengan beberapa tembakan gas air mata dan tembakan air dari mobil water canon.
Pasukan Brimob pun mengurai aksi massa yang semakin anarkis. Massa akhirnya memillih mundur dan situasi kembali kondusif.
Demikian simulasi pengamanan kota (Simpakota) yang digelar Polres Bintan, Brimob dan Satpol PP, di depan Kantor KPU Bintan di Jalan Tata Bumi, Ceruk Ijuk, Toapaya Asri, Rabu (11/10/2023) pagi.
Simulasi ini sebagai upaya pemantapan personel dalam menghadapi situasi terburuk pada pelaksanaan pengamanan Pemilu serentak 2024 mendatang, Pileg dan Pilpres.
Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo menerangkan, semua prosedur penanganan aksi massa sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), yang diatur dalam peraturan Kapolri (Perkap).
“Jadi, upaya penembakan adalah upaya terakhir yang memang diatur dalam Perkap,” ujar Riky Iswoyo.
Riky berharap, dengan simulasi ini, personelnya lebih siap menghadapi segala situasi terburuk dalam pengamanan pemilu 2024 mendatang.
Upaya pencegahan terus dilakukan dengan koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang berjalan aman, damai dan kondusif.
Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith yang turut menyaksikan simulasi pengamanan Pemilu 2024 tersebut berharap, pesta demokrasi pada tahun 2024 nanti, berjalan lancar, kondusif, rukun dan damai.
Selain pelaksanaan yang sukses, tentunya berbagai program yang dilaksanakan juga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat, serta mengedukasi masyarakat dalam membangun kesadaran berpolitik dan memfilter informasi. Sehingga, masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks yang berkaitan dengan Pemilu.
“Insya Allah, ini jadi gambaran awal Pemilu serentak 2024 nanti, yang berlangsung aman di Bintan. Bintan siap menyukseskan Pemilu serentak 2024,” imbuh Ahdi Muqsith. (r/eza)