Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

Pelaku UMKM Natuna Berharap Subsidi Angkutan Barang Printis Tak Dihentikan

badge-check


					Pelaku UMKM Natuna Berharap Subsidi Angkutan Barang Printis Tak Dihentikan Perbesar

NATUNA (HK) – Sejumlah kalangan di Natuna berharap program subsidi angkutan barang printis yang terintegrasi dengan Tol Laut tidak dihentikan.

Pasalnya, keberadaan program subsidi pemerintah pusat itu sangat efektif untuk menjamin stabilitas stok dan harga barang.

Direktur CV Putra Laut Sakti (PLS), Riki Rozali menyatakan, Subsidi angkutan barang printis itu penting bagi Natuna, karena program tersebut membantu pengusaha dan masyarakat untuk mengurangi biaya pengangkutan barang dari pelabuhan ke pusat pemukiman penduduk.

Diketahui bahwa, di Natuna Kapal Tol Laut berlabuh di Pelabuhan Selat Lampa. Pelabuhan ini berjarak sekitar 70 kilo meter dari Ranai, Ibu Kota Kabupaten Natuna.

“Maka subsiidi ini jadi penting untuk tujuan mengurangi penyebab terjadinya disparitas harga barang seperti yang terkandung dalam program Tol Laut itu dapat tercapai,” kata Riki di Ranai, kemarin.

Menurutnya, subsidi angkutan barang printis itu membuat harga barang di Natuna stabil dan terjangkau, pasalnya beban biaya angkut secara otomatis berkurang karena adanya subsidi.

“Setelah subsidi ini jalan, harga barang terutama sekali Sembako jadi jauh lebih murah. Misalkan saja air mineral, harganya sekarang jauh turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini nyata kita alami bersama,” tegas Riki.

Akan tetapi sebaliknya, ia memastikan harga barang akan kembali naik seperti semula, apabila subsidi itu ditiadakan oleh pemerintah.

“Karena beban ongkosnya bertambah, mahal ongkos barang dari Selat Lampa ke Ibu Kota. Kalau hanya sekedar mengandalkan Tol Laut saja tidak cukup, karena pelabunan tempat berlabuhnya jauh dari penduduk,” paparnya.

Dengan begitu, Bos PLS yang juga selaku partnernya Tol Laut di Natuna itu berharap agar subsidi tersebut dapat dipertahankan oleh pemerintah.

Atau paling tidak program itu diharapkan dapat berjalan 10 bulan dalam setahun sehinga program Tol Laut itu dapat mencapai tujuannya.

“Maka kami sayangkan juga tahun ini subsidi itu cuma berjalan tiga bulan, kalau tahun kemarin bisa sampai 10 bulan. Nah, harapan kita tahun depan bisa jalan satu tahun, atau paling tidak 10 bulan, jadi lah,” pungkasnya. (fat)

Baca Lainnya

Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025

12 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis

12 Desember 2024 - 14:37 WIB

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

12 Desember 2024 - 14:28 WIB

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Trending di EKONOMI