NATUNA (HK) – Sejauh ini Kabupaten Natuna belum memiliki fasilitas pengolahan limbah B3. Bahkan sampai saat ini daerah yang berada diujung utara negeri ini juga belum memilki Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah.
Berkaitan dengan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Ferizaldi menyatakan, Natuna saat ini perlu memiliki TPS pengolahan limbah B3, meskipun keperluan tersebut belum bersifat mendesak.
“Kita perlu TPS untuk limbah B3, tapi ini belum penting-penting sekali,” kata Feri di Rumah Makan Sisi Basisir Ranai, kemarin.
Menurutnya, kapasitas limbah B3 di Natuna masih bisa tercover dengan fasilitas yang ada di RSUD Natuna.
“Dan sejauh ini kita masih aman-aman saja dengan limbah B3. Kemarin RSUD baru mengirim limbahnya ke Batam,” imbuh Feri.
Namun begitu, ia mengemukakan beberapa alasan mengenai perlunya fasilitas TPS dan juga mengenai belum mendesaknya keberadaan fasilitas tersebut.
Ia berpendapat, fasilitas penampungan limbah sementara itu perlu karena beberapa faktor. Yang pertama adalah faktor adanya dinamika pertumbuhan Natuna di semua aspek, pertumbuhan ini rinyatakan bakal terus melaju secara konstan.
Oleh karenanya fasilitas-fasiltas dasar dan pendukung lainya, termsuk TPS limbah B3 ini perlu disiapkan sedari awal sebagai langkah antisipasi.
Kemudian alasan kedua, Natuna merupakan daerah yang jauh dari mana-mana. Sehingga kemandirian daerah ini pada multi sektor perlu dibangun, meskipun pembangunannya dilaksanakan secara bernagsur-angsur.
“Dan alasan terakhir agar kita tidak capek-capek ngirim limbahnya ke luar daerah. Masalahnya kita ini sudahlah lokasinya jauh, beayanya juga mahal,” papar Feri.
Adapun terkait alasan fasilitis TPS itu belum mendesak, ia mengemukakan, bahwa jumlah limbah B3 di Natuna masih belum banyak.
Hal ini disebabkan karena sektor – sektor penghasil limbah juga belum banyak sehingga keberadaanya masih aman dan bisa terakomodir dengan fasilitas penyimpanan RSUD.
“Limbah B3 kita sekarang paling dari RSUD dan Puskesmas-puskesmas. Dan ini masih bisa tertangani dengan baik. Kecuali nanati perusahaan-perusahaan besar di sini udah jalan, baru itu mungkin mendesak,” pungkasnya. (fat)