BATAM (HK) — Museum menjadi opsi menarik untuk mengisi akhir pekan bersama keluarga di Batam. Menghadirkan nuansa hijau, Museum Raja Ali Haji, yang terletak di Kawasan Alun-Alun Kota Batam, telah menjadi tujuan favorit pengunjung.
Kawasan ini dirancang sebagai ruang publik yang mengelilingi rumput hijau dan pepohonan yang teduh.
Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, beserta istri, pada perayaan hari jadi Batam yang ke-191 pada Jumat (18/12/2020).
Tiket masuk Museum Raja Ali Haji gratis dan dapat dinikmati oleh umum setiap Selasa-Minggu, mulai pukul 09.00 hingga 16.30 WIB. Museum tutup setiap hari Senin.
Di dalam museum, berbagai koleksi disajikan secara rapi dalam etalase kaca, termasuk guci, pecahan keramik, senjata tradisional, tembikar antik, dan gerabah antik. Relief yang diukir secara tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri.
Banyak anak muda mengunjungi museum ini untuk tujuan wisata edukasi atau sekadar mengisi liburan. Ani, salah satu pengunjung Museum Raja Ali Haji, menyatakan kecintaannya pada museum sebagai pusat interaksi lintas zaman dan media edukasi.
“Saya suka museum karena dengan begitu saya dapat mengetahui perkembangan peradaban pada suatu masa,” ungkap Ani, pada Minggu (19/11/2023). Ia juga menyoroti kenyamanan indoor museum yang dilengkapi dengan AC di sepanjang koridor.
Meskipun begitu, Ani mengungkapkan kekhawatirannya terkait standar keamanan Museum Raja Ali Haji. Menurutnya, perlu adanya preservasi preventif untuk mencegah kerusakan dan pengawasan berkala agar kondisinya tetap terjaga.
Ani juga menekankan perlunya aturan yang lebih ketat, seperti penitipan barang bawaan dan larangan menyentuh koleksi museum.
Pemasangan atau perbaikan CCTV di setiap titik strategis juga dianggapnya penting untuk memantau aktivitas pengunjung dan mencegah potensi pencurian atau kerusakan benda cagar budaya di Museum Raja Ali Haji. (cw03)