Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA TERKINI

Meski Terlihat Berat, Jalan Lingkar Selat Lampa Natuna Perlu Perawatan Khusus

badge-check


					Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki. Foto: Faturrahman/HarianHaluanKepri Perbesar

Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki. Foto: Faturrahman/HarianHaluanKepri

NATUNA (HK) — DPRD Natuna menekankan kepada pemerintah agar jalan Lingkar Selat Lampa, Kabupaten Natuna tetap dirawat lantaran jalan tersebut sudah terlanjur dibuat.

Penekanan ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki di Kantornya, Rabu (19/6/2024) kemarin.

Menurut pandangan DPRD Natuna, jalan yang dibangun oleh Kementerian PUPR itu merupakam jalan yang cukup panjang, berbiaya besar dan dengan tingkat resiko kerusakan yang cukup besar juga.

Jalan yang melintasi lereng pegunungan itu dipandang beresiko karena keadaan alam sekitar tidak mendukung untuk konstruksi jalan yang dibangun dengan metode pembangunan yang biasa-bisa saja.

“Kami melihat jalan itu berat ya. Medannya terlalu rawan,” kata Marzuki.

Ia menggambarkan, jalan nasional yang dibangun atas ide mengakselerasi kemajuan sektor perikanan itu berada di lereng gunung dan tebing curam yang langsung berhubungan dengan laut dalam.

Selain lautnya dalam, gelombang laut besar di sekitar area jalan tersebut dan ditambah lagi dengan tebing gunung disisi lainnya berdiri tegak.

“Jadi kita tak heran kalau jalannya longsor di kiri dan kanan jalan. Longsoran dari sisi gunung akan menimbun jalan dan longsoran dari sisi laut akan membelah jalan,” paparnya.

Dengan demikian ia menyarankan supaya pemerintah melakukan penjagaan dan perawatan di kedua sisi jalan.

Di arah laut pemerintah harusnya melakukan penjagaan dari kerasnya gelombang dengan cara memasang bronjong di sepanjang ruas jalan yang berada di pinggir laut.

“Dan kalau bronjong saya rasa berat karena tebingnya tinggi dan lautnya dalam. Abis itu gelombangnya juga besar, bisa-bisa bronjongnya lagi nanti yang gak kuat,” ungkapnya pesimis.

Akan tetapi menurut dia opsi pelebaran jalan kearah darat dapat diambil oleh pemerintah karena itu lebih mudah dan aman, namun lagi-lagi ia mengaku hal itu tetap saja berat dilakukan.

Dan tentunya melakukan perawatan dikedua sisi jalan itu membutuhkan sumberdaya dan biaya yang besar.

Bahkan ia memperkirakan biaya perawatan akan jadi lebih besar jika dibandingkan dengan biaya pembangunan jalan itu senidiri.

“Tapi apapun cerita dan keadaanya, jalan itu harus diperbaiki dan dirawat karena sudah kadung dibangun. Ini PR pemerintah pusat, kami di daerah berharap seperti itu,” ujarnya. (fat).

Baca Lainnya

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Perusahaan Tambang Pembayar Pajak Daerah Natuna Bertambah

2 Desember 2024 - 15:50 WIB

Nelayan Sedanau Amankan Kapal Penangkap Cumi, Pemkab Natuna Ambil Langkah Cepat

2 Desember 2024 - 13:55 WIB

Lima Tahun Tempati Gedung Baru, SDN 020 Sagulung Kini Miliki 677 Siswa

29 November 2024 - 16:01 WIB

Cen Sui Lan – Jarmin Menang Pilkada Natuna 2024, Menyatukan yang Terpisah Segera Dilaksanakan

28 November 2024 - 11:03 WIB

Trending di NATUNA