NATUNA (HK) – Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kecamatan Bunguran Timur atau Ibu Kota Kabupaten Natuna yang terjadi sejak awal tahun 2024 masih tetap berlangsung secara konstan hingga bulan ini.
Kondisi ini dinyatakan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Wan Iswandi kepada wartawan di Ranai, Jumat (20/9/2024).
Ia menjelaskan, kasus DBD tahun ini pertama kalo ditemukan sejak Januari 2024 di Kecamatan Bunguran Timur.
Beberapa bulan kemudian kasus serupa menyebar ke sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Selatan, Bunguran Tinur Laut dan Pulau Lauat.
“Cuma alhamdulillah di kecamatan lain sudah berhasil kita atasi semua, sudah lama tak ada kasus. Tapi yang belum selesai-selesai di sini, di Ibu Kota ini. Masih ada saja kasusnya muncul,” jelas Iswandi.
Padahal kata dia, upaya antisipasi dan tindakan pemberantasan juga terus dilaksanakan secara konstan oleh pemerintah.
Bahkan upaya-upaya ini juga dilaksanakan dengan berbagai instansi dan elemen lain seperti TNI – Polri dan lembaga lainnya.
“Kalau fogging kita lakukan terus. Ni hari ini kita melalukan fogging di Kodim 0318 Natuna. Kami kerja bareng-bareng dengan TNI AD, sebelumnya-sebelumnya juga kita lakukan di Lanud dan sebagainya,” papar Iswandi.
Terkait penyebab belum tuntasnya kasus DBD ini, Wan Iswandi menduga karena adanya faktor ketidaksiapan masing – masing wilayah kelurahan dan desa yang ada di Kecamatan Bunguran Timur untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) secara serentak.
“Ada saja alasannya luarah kita, maka PSN serentak tak pernah terjadi di temoat kita ini,” tegasnya.
Menurut Iswandi, metode pemberantasan parsial yang selama ini dilakukan sudah tidak mempan lagi di Bunguran Timur. Sehingga metode PSN serentak harus dilaksanakan.
Dikatakannya, PSN serentak ini sudah terbukti ampuh untuk mengantisipasi munculnya kasus dan sekaligus mengatasi rantai penularan kasus DBD tersebut.
“Ini sudah kita lakukan di kecamatan lain. Alhamdulillah tidak ada lagi kausus di sana. Tapi entah kenapa kita di Ibu Kota ini payah sekali,” tandasnya.
Berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Bunguran Timur yang berhasil dihimpun media ini bahwa jumlah kasus DBD di Kecamatan Bunguran Timur sejak Januari hingga September 2024 ini sebanyak 129 kasus.(fat)