JAKARTA (HK) – Maskapai Malaysia MYAirline bangkrut dan menangguhkan operasi secara mendadak pada Kamis (12/10/2023). Kebangkrutan itu tak lepas dari kondisi keuangan yang buruk.
Karena masalah itu, MYAirline membatalkan 40 penerbangan hingga mengakibatkan ribuan penumpangnya terlantar. Tindakan maskapai tersebut pun mengejutkan pemerintah dan banyak wisatawan.
“Kami telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menjajaki berbagai opsi kemitraan dan peningkatan modal untuk mencegah penangguhan ini. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami tidak punya pilihan lain selain mengambil keputusan ini,” kata dewan direksi MYAirline.
Penangguhan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah MYAirline mengatakan sedang dalam tahap penyelesaian kemitraan strategis.
Media lokal melaporkan bahwa penangguhan tersebut mengisyaratkan perundingan mungkin akan gagal.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengecam penutupan yang dilakukan secara terburu-buru tersebut. Ia mengatakan tindakan MYAirline tidak dapat diterima dan mencoreng nama baik Malaysia.
Loke menyebut MYAirline telah menjual 125 ribu tiket senilai sekitar 20 juta ringgit untuk penerbangan yang dijadwalkan hingga Maret 2024.
“Mereka tidak memberi tahu kami. Mereka berhenti beroperasi begitu saja tanpa adanya staf maskapai penerbangan di bandara. Bagaimana kamu bisa menghilang begitu saja? Ini sangat tidak bertanggung jawab,” tutur Loke.
Ia pun mengatakan pemerintah akan memastikan para pemegang tiket MYAirline pengembalian dana. Loke mengingatkan maskapai tersebut seharusnya mencari bantuan pemerintah daripada menghentikan operasi tanpa peringatan.
Loke juga menyebut Komisi Penerbangan Malaysia tengah mempertimbangkan apakah akan mencabut izin udara MYAirline, yang akan habis masa berlakunya bulan depan.
MYAirline mengoperasikan penerbangan ke delapan tujuan domestik dan ibu kota Thailand, Bangkok. Perusahaan dimiliki oleh pengusaha Allan Goh Hwan Hua.
Beberapa hari sebelumnya, CEO Rayner Teo, yang memiliki 2 persen saham di maskapai tersebut, mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Belakangan MYAirline juga tengah dililit masalah. Komisi Penerbangan Malaysia sedang menyelidiki maskapai tersebut atas keluhan bahwa gaji karyawan tidak dibayarkan.
Bandara Malaysia, yang mengelola bandara-bandara di negara itu, mengatakan sekitar 5.000 penumpang terkena dampak dari pembatalan 40 penerbangan MYAirline Kamis lalu.
Malaysia Airlines dan maskapai penerbangan bertarif rendah AirAsia dan Batik Air mengumumkan diskon dan tarif khusus untuk membantu penumpang MYAirline yang terkena dampak penangguhan tersebut.
Sumber: CNN Indonesia