Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

NASIONAL

Kurikulum Merdeka Dipastikan Fleksibel bagi Siswa

badge-check


					Kemendikbudristek pastikan Kurikulum Merdeka sesuaikan visi, misi, serta kebutuhan belajar para siswa. Ilustrasi.  - PIKIRAN RAKYAT Perbesar

Kemendikbudristek pastikan Kurikulum Merdeka sesuaikan visi, misi, serta kebutuhan belajar para siswa. Ilustrasi. - PIKIRAN RAKYAT

Kemendikbudristek Terapkan Inisiatif, Keaktifan, dan Kepercayaan Diri.

JAKARTA (HK) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan fleksibilitas Kurikulum Merdeka agar memberi ruang bagi satuan pendidikan untuk merancang kurikulum operasional yang sesuai dengan visi, misi, serta kebutuhan belajar murid.

Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, fleksibilitas Kurikulum Merdeka menuntut inisiatif, keaktifan dan kepercayaan diri para guru dalam merancang kurikulum operasional-nya sendiri. “Keleluasaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,” katanya di Jakarta, Selasa (31/1).

Anindito menuturkan, pada tahapan implementasi kurikulum operasional yang cocok untuk pendidikan di suatu daerah, belum tentu akan relevan bagi suatu pendidikan di daerah lainnya.

Oleh sebab itu, kurikulum operasional satuan pendidikan mengakomodasi keragaman dengan menyesuaikan kebutuhan belajar murid serta konteks satuan pendidikan.

Sebagai contoh, kurikulum operasional yang cocok untuk satuan pendidikan di Jakarta Pusat ternyata juga ada potensi perbedaan dengan sekolah yang berada di Kepulauan Seribu.

“Projek penguatan karakter yang cocok untuk di kota metropolitan akan berbeda dengan kebutuhan murid di kota nelayan maupun desa agraris,” ujarnya,

Untuk mempermudah pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek menyediakan ragam contoh kurikulum operasional, modul ajar dan dokumen lainnya di platform Merdeka Mengajar.

“Tidak ada kewajiban bagi satuan pendidikan untuk membuat dokumen-dokumen baru dari nol. Perubahan kurikulum ini bukan soal administrasi tetapi perbaikan kualitas pembelajaran,” tegas Anindito.

Ia melanjutkan, Kemendikbudristek tidak membakukan format-format dokumen sehingga pendidik dapat menggunakan format yang sudah digunakan selama ini seperti perencanaan pembelajaran seperti RPP dan Modul Ajar serta rapor sekolah atau laporan hasil belajar.

 

Sumber: REPUBLIKA

Baca Lainnya

Hendra Setiawan Bakal “GANTUNG RAKET”usai Indonesia Masters

12 Desember 2024 - 11:09 WIB

Gajah Liar Masuki Wilayah Permukiman Penduduk di Pekanbaru

12 Desember 2024 - 11:07 WIB

116 Kasus HIV/AIDS Baru sepanjang 2024 di Tabanan

11 Desember 2024 - 16:59 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

Polisi Ungkap Skema Pemalsuan dan Penipuan di KoinP2P

25 November 2024 - 11:32 WIB

Trending di NASIONAL